Mohon tunggu...
Diah Dyo
Diah Dyo Mohon Tunggu... Guru - Emak tangguh

Lebih menyukai cerita dengan akhir bahagia, dan berharap bisa membawa kebahagiaan untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Tertinggal di Tokyo (Part 2)

30 April 2023   21:50 Diperbarui: 30 April 2023   22:08 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dengan senang hati," jawab Hiro sambil tersenyum. "Aku senang kita bisa bertemu.  Dan kau tahu, kurasa aku mungkin jatuh cinta padamu," bisiknya.

Jantung Hanna berdegup kencang saat ia menatap matanya. "Hahaha... Bagaimana bisa? You are too "anime" to be true. Malah aku yang sepertinya merasa terlalu nyaman bersamamu," katanya sambil tersenyum malu-malu.

Jantung Hanna berdegup kencang saat ia menyadari bahwa Hiro juga merasakan hal yang sama. Hiro meraih tangannya dan menciumnya dengan lembut, perasaan hangat menyebar ke seluruh tubuhnya.

Dengan cinta dan tekad yang baru mereka temukan, Hanna dan Hiro bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk mengumpulkan cukup uang untuk tiket Hanna kembali ke Indonesia. Akhirnya, setelah beberapa hari bekerja keras, mereka berhasil mengumpulkan cukup uang untuk membeli tiket, dan Hanna pun siap meninggalkan Jepang.

Tak terasa sudah hampir seminggu mereka menghabiskan waktu bersama.  Saat mereka berjalan kembali ke bandara, langit mulai cerah dengan rona pertama fajar. Udara terasa segar dan sejuk, dan aroma bunga sakura yang samar-samar tercium oleh angin. Hanna dan Hiro berjalan berdampingan, langkah mereka pelan dan tidak tergesa-gesa, seakan-akan tidak terburu-buru untuk mengakhiri petualangan mereka. Sejenak, mereka berhenti dan memandang ke arah kota, mengagumi keindahan dan kerumitannya. Dan pada saat itu, mereka tahu bahwa mereka telah membuat hubungan yang akan bertahan seumur hidup.

Saat mereka mengucapkan selamat tinggal di bandara, Hanna tahu bahwa dia akan sangat merindukan Hiro, hati kecilnya seakan tahu bahwa mereka memiliki masa depan bersama. Dia berjanji untuk segera kembali ke Jepang, dan mereka berjanji untuk melanjutkan petualangan mereka bersama.

Ketika mereka sampai di pintu gerbang tempat keberangkatan pesawat Hanna, kedua sahabat itu berhenti dan saling berhadapan. "Hmm... sudah saatnya," kata Hiro, suaranya diwarnai dengan kesedihan.

Hanna tersenyum padanya, matanya bersinar dengan air mata yang tak tertahan. "Aku tahu. Aku tidak percaya petualangan kita sudah berakhir."

Hiro mengulurkan tangan dan meraih tangannya, meremasnya dengan lembut. "Ini belum berakhir, Hanna. Kita akan selalu memiliki kenangan ini, dan siapa yang tahu? Mungkin jalan kita akan bertemu lagi suatu hari nanti."

Hanna mengangguk, merasakan ada gumpalan di tenggorokannya. "Kuharap begitu, Hiro. Kau telah menjadi teman yang baik bagiku, dan aku tidak ingin kehilangan itu."

Hiro mencondongkan tubuh dan mencium pipinya, bibirnya hangat dan lembut di kulitnya. "Kau tidak akan kehilanganku, Hanna. Aku janji. Kita akan tetap berhubungan, dan siapa tahu? Mungkin suatu hari nanti kita akan memperjuangkan cinta kita seperti para pahlawan cinta di serial anime yang tayang di TV.  Bukan kah menurutmu aku terlalu "anime"?."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun