Berikut beberapa kontribusi pendidikan Muslim dalam peradaban dunia di berbagai bidang yaitu :
 1. Astronomi
 Astronomi, atau ilmu falak, adalah salah satu disiplin ilmu yang sangat dihargai oleh ilmuwan Muslim, selain matematika. Ini karena kedua ilmu tersebut berperan penting dalam praktik ibadah Islam, seperti menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan, serta tanggal perayaan Idul Fitri dan Idul Adha. Di antara ilmuwan Muslim yang terkenal dalam bidang astronomi adalah al-Biruni, al-Battani (yang masuk dalam daftar 20 ahli astronomi terkemuka di dunia), Abul Wafa (dikenal sebagai penemu kemiringan bulan), dan Hassan Ibn Haitam (yang menemukan prinsip dasar optik yang mempengaruhi teropong Roger Bacon dan Kepler), serta ilmuwan lainnya
2. Matematika
 Dalam bahasa Arab, ilmu matematika dikenal dengan istilah aljabar (perhitungan), sedangkan kata "algoritme" berasal dari nama penemunya, al-Khawarizmi, yang memiliki nama lengkap Muhammad bin Musa bin Khawarizmi. Al-Khawarizmi adalah salah satu matematikawan Muslim terkemuka pada masa pemerintahan Khalifah al-Ma'mun dan dikenal karena karyanya dalam bidang aljabar.
3. Â Fisika
Ilmu fisika memiliki hubungan yang mendalam dengan astronomi. Karya-karya optik yang dikembangkan oleh Hassan Ibn Haitam (965-1039 M) menjadi fondasi penting dalam pengembangan ilmu fisika, termasuk memberikan dasar bagi penemuan teropong, teleskop, dan mikroskop oleh Bacon dan Kepler, serta berkontribusi pada perkembangan fotografi.
4. Kimia
Walaupun bangsa Yunani telah mengenal beberapa zat kimia, mereka tidak memiliki pemahaman tentang substansi unsur-unsur kimia seperti alkohol, asam sulfur, atau asam nitrat. Penemuan terhadap zat-zat ini, termasuk potasium, asam amoniak, nitrat perak, dan merkuri, merupakan kontribusi orang-orang Arab. Oleh karena itu, banyak istilah penting dalam kimia yang berasal dari bahasa Arab, seperti alkohol, alembik, alkali, dan bahkan kata "kimia" itu sendiri. Salah satu ilmuwan Muslim yang berkontribusi dalam bidang kimia adalah Abu Musa Jakfar al-Kufi.
5. Ilmu Hayat
 Dalam bidang ilmu kehidupan, bangsa Arab tidak hanya bergantung pada hasil penerjemahan karya-karya Yunani, tetapi juga melakukan penelitian dan observasi sendiri dengan mendalam. Oleh karena itu, mereka berhasil menambah daftar jenis tumbuhan yang ada dalam "Daftar Dioscorides," yang mencakup sekitar 2000 spesies. Ensiklopedia tanaman obat yang disusun oleh ilmuwan Arab Muslim, dikenal sebagai Farmapodia, mencantumkan berbagai tumbuhan dan bahan obat yang belum dikenal oleh bangsa Yunani, seperti kaper, daun senna, tamarin, kasia, dan mauna.