Kontribuksi Pendidikan Barat Terhadap Pemikiran Islam Di Indonesia

Kontribusi Pendidikan Barat terhadap Pemikiran Islam di Indonesia

Pendahuluan

Pendidikan Barat mulai mempengaruhi Indonesia sejak periode penjajahan Belanda, dan dampaknya terhadap pemikiran Islam di Indonesia sangat signifikan. Artikel ini akan membahas bagaimana sistem pendidikan Barat mempengaruhi perkembangan pemikiran Islam di Indonesia, dengan fokus pada dimensi intelektual, sosial, dan politik

   

    Mulai dari  tahun 1970-an, struktur pembelajaran dalam wilayah  Indonesia telah mengalami berbagai perubahan yang berkelanjutan, sejalan dengan pelaksanaan program pembangunan pendidikan yang terencana sejak peristiwa yang lalu . Berbagai inisiatif dalam pelayanan pendidikan terlihat dalam kurikulum yang fleksibel dan mencerminkan perubahan dalam sejarah pendidikan. Perubahan zaman memerlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui proses pendidikan. Sejarah perjuangan bangsa di masa lalu juga memengaruhi sistem pendidikan saat ini. Semua elemen yang terlibat berperan dalam membentuk individu sebagai peserta didik yang berkualitas.

Transformasi pengetahuan mengenai Islam yang di bawa ke dunia Barat , seperti dijelaskan dari  Mehdi Nakosteen dalam bukunya sumbasisnya dalam ajaran Islam terhadap Dunia Intelektual Barat: Deskripsi danstudi tentang fase keemasan Islam , terjadi dengan cara dua jalur utama. berawal banyak pelajar serta ilmuwan wilayah barat eropa yang belajar di institusi pendidikan tertinggi atau penguruan tinggi Islam yang berada di spanyol , banyak kreativitas  ilmiah dari Ilmuwan Islam yang sudah diterjemahkan  dari bahasa arap ke bahasa EropaIlmu pengetahuan yang di ajarkan  di tradisi Islam  merupakan aset intelektual yang sangat berharga dan menarik bagi berbagai kalangan, termasuk pengikut agama lain . dimasa tahun 1213, Eropa mendirikan kampus pertamanya, Universitas Paris, dan diikuti oleh pendirian 18 universitas lainnya di akhir abad pertengahan. Di universitas-universitas ini, ilmu pengetahuan yang berasal dari ilmuwan Muslim, seperti astronomi, filsafat, dan kedokteran, diadopsi dari institusi pendidikan Islam. Berikut ini adalah beberapa kontribusi pendidikan Muslim dalam berbagai aspek peradaban dunia:

Pendidikan Islam bertujuan membentuk individu Muslim secara menyeluruh dengan mengembangkan potensi jasmani dan rohani, serta menciptakan hubungan harmonis antara setiap individu dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungan alam. Dengan dunia yang semakin global, tuntutan untuk berpikir secara modern semakin mendesak, membawa dampak positif dan negatif bagi bangsa. Oleh karena itu, negara perlu segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, karena ini merupakan isu krusial. Salah satu solusi yang dianggap efektif adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan, terutama di Indonesia. Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam menentukan masa depan bangsa. Ketidakmerataan penyebaran sekolah, terutama di daerah-daerah terpencil, menambah kompleksitas masalah yang dihadapi negara

Pembahasan

A.Transformasi dan Kontribusi Pendidikan Islam terhadap Dunia Barat

     Ilmu-ilmu yang diajarkan dalam tradisi Islam merupakan kekayaan intelektual yang sangat berharga dan diminati oleh berbagai kalangan, termasuk mereka yang bukan penganut Islam. Pada tahun 1213, Eropa mendirikan universitas pertamanya, Universitas Paris, dan diikuti oleh pendirian 18 universitas tambahan pada akhir abad pertengahan. Di institusi-institusi pendidikan ini, ilmu pengetahuan dari ilmuwan Muslim, seperti astronomi, filsafat, dan kedokteran, diintegrasikan dari sumber-sumber pendidikan Islam

Pada masa lalu, banyak pemuda Eropa Mahasiswa yang belajar di universitas Mahasiswa yang belajar di universitas Islam di Spanyol, seperti Crdoba, Sevilla, Mlaga, Granada, dan Salamanca. Selama masa studi kalian , mereka tidak hanya duduk mendengarkan pengajaran, tetapi juga aktif menerjemahkan karya-karya intelektual Muslim. Setelah kembali ke negara mereka, mereka mendirikan sekolah dan universitas dengan sistem pendidikan yang serupa. Salah satu contohnya adalah Petrus Alfonsi, seorang cendekiawan Eropa yang mempelajari kedokteran di sebuah fakultas di Spanyol. Setelah menyelesaikan studinya dan kembali ke Inggris, ia diangkat oleh Raja Henry I sebagai dokter pribadi. Selain itu, bersama Walcher, ia juga diberikan tanggung jawab untuk menyusun kurikulum ilmu astronomi berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya selama di Spanyol