Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Perjalanan dari Seorang Anak (Hasan Al Banna) Kelas 4 Jenjang Sekolah Dasar

21 Agustus 2021   06:55 Diperbarui: 22 Agustus 2021   23:47 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalananku di Cisolok oleh Banna SD 4  Sekolah Alam Depok Tahun 2019...silahkan dibaca!

Keberangkatanku ke Cisolok

Aku siap-siap untuk ke Arrahim sebelum aku ke Arrahim aku di rumah makan dulu supaya kuat. Setelah itu aku ke Arrahim, aku naro tas di dekat Arrahim. Setelah itu aku sholat, abis dicek barangnya sudah lengkap atau belum. Kalau sudah baris sesuai kelompok. Kalau sudah lengkap langsung naik ke bis, aku dapat yang posisinya tidak enak jadi di perjalanan aku mual dan akhirnya aku muntah. Setelah muntah aaku ketiduran dan pas bangun sudah sampai di Villa Guricap, Oh iya kita sampai disana pukul 00.45 wib dan aku langsung ke kamar kelompokku akhirnya kelompok dapat kamar yang ber ac, langsung deh aku tidur dan sholat shubuh dan baca al matsurat. Setelah itu kami trecking dan makan pagi dan persiapan menuju Mi Simpang.

Mie Simpang

Disana ada sambutan yang luar biasa dan di sana kitapun bermain bersama-sama. Temana yang ada disana yang aku dapat bernama Azril dan yang lain aku lupa. Setelah itu, aku disarankan untuk kasih hadiah yang sudah dibungkus di sekolah. Lalu aku kasih ke teman yang bernama Azril karena dia baik sekali dan Azril memberi surat kepadaku dan aku taro di tas dan aku baris dan aku bersiap-siap untuk menuju Cisungsang.

Cisungsang

Di Cisungsang aku briefing tentang tempat-tempatnya yang akan dikunjungi. Dan aku menuju tempat pembuatan gula aren disana dijelaskan cara membuatnya dan gula aren dapat darimana. Lalu dimasak, pas dimasak waktu habis akhirnya kita menuju leuit disana foto-foto dulu dan dijelaskan oleh Akang Erwin  ternyata padi disimpan di  Leuit loh, aku baru tahu.

Setelah itu aku menuju penambangan emas, saat perjalanan kami dibimbing oleh akang Edi setelah sampai di penambangan emas dijelaskan dan akang Edi dilihatkan emas-emas yang kecil sekali. Setelah itu aku kembali untuk makan siang dan sholat zhuhur. Setelah itu aku dan teman-teman yang lain tanya jawab kepada akang Erwan dan Akang Edi. Setelah itu kami foto-foto dan aku siap-siap untuk melanjutkan perjalanan menuju penambangan batu bara.

Penampungan Batu Bara

Disana kami langsung tanya jawab kepada pak Yus . Setelah itu tiba-tiba ada yang punya langsung dijelaskan batu bara itu murah sekali. 1 Truck sekitar 600.000 dan batu bara yang disana diambil sangat jauh sekali tapi aku lupa nama tempatnya dimana. Setelah itu aku bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan menuju penambangan pasir.

Penambangan Pasir

Disana aku baris dan pasir dan bebatuan banyak sekali dan tanya jawab kepada pak Yus dan membedakan pasir sini dan pasir di Sawarna. Setelah itu kami melihat ombak-ombak yang besar sekali. Setelah itu aku disuruh Pak Iyan untuk kasih makanan ke kakek-kakek tetapi sang Kakek tidak mau akhirnya aku kasih ke orang lain dah. Setelah itu aku disuruh kembali ke Vila.

Sawarna

Kami berhenti di tempat istirahat dan kami makan pagi. Setelah makan pagi kami langsung bersiap-siap sebelumnya itu kami mengecek tali sepatu . Setelah itu kelompok aku langsung berbaris kacau. Oh iya aku lupa pas lagi berbaris kami briefing tentang perjalanannya. Setelah itu kami langsung trecking menuju sawarna selanjutnya kami trecking lagi menuju Tanjung Layar.

Depok, 25 April 2019

Tulisan ini adalah sebuah catatan yang dituangkan dengan bahasa sederhana dari seorang anak kelas 4 Sekolah Dasar.

Baru sebagian tulisan Banna , penulis ketik di Hp, alhamdulillah anakku bisa menuliskan kisah perjalanan ke Cisolok diatas kertas walau belum sempurna diusianya ini buatku luar biasa, terimakasih ya Alloh.

Namanya Hasan Al Banna lahir pada tanggal 8 Novermber 2008 di Depok. Aku tak menyangka dia begitu piawai dalam merangkai kata.

Setiap anak punya bakat yang berbeda dan karyanya ini buat penulis luar biasa, memang ketika kunjungan ke Cisolok, sekolah mempersiapkan template yang memberikan wawasan pada anak tentang tempat-tempat yang akan ia kunjungi.

Kebiasaan Banna sejak kecil itu suka bercerita karena memang srjak dalam kandungan aku sering bercerita dan membacakan buku ketika bayi sering aku lakukan jadi jangan pernah kita meremehkan kebiasaan-kebiasaan membaca ketika srjak dalam kandungan.

Akhirnya Banna kecil suka bercerita walau dahulu ucapannya hanya bisa dipahami oleh Aku srlaku ibunya dan dia.

Pernah suatu kali kami berdua naik kereta dan kami bercakap-cakap sejak kami naik dari stasiun Depok Baru hingga stasiun Kota, tanpa henti . Dan ada salah satu penumpang yang menyapaku, " Kok, ibu paham apa yang diucapkannya," akupun menjawab karena dia anakku dan aku tahu apa yang ia katakan, " begitu ujarku sambil tertawa.

Kebiasaan kita bercerita ternyata bisa mempengaruhi pola pikirnya.

Yang paling seru, ketika ayahnya memberikan perintah untuk menjaga adiknya, dia begitu bertanggungjawab hingga setiap Banna keluar rumah, adiknyapun akan menyusul di belakangnya.

Semoga para guru dan orang tua tetap rajin memberikan tugas-tugas yang menghaluskan bakat anak-anak, jika bakat menjadi acuan utama untuk setiap kegiatan pembelajaran maka pembelajaran akan sangat menyenangkan bagi siswa. Sebagai contoh kalau penulis boleh memilih antara memasak sayur dan lauk pauk penulis lebih suka memilih untuk memasak kue, dan ketika saya melakukan hal yang paling penulis sukai maka hal tersebut akan saya lakukan dengan sepenuh hati.

Pola pembelajaran Rekam dengan pancaindera dan dituangkan dalam sebuah karya inilah yang harus dihidupkan oleh para pendidik dimanapun berada apalagi di era pandemi, anak-anak bisa kita ajak untuk berekplorasi dan tuangkan dalam berbagai karya sesuai kompetensi peserta didik atau anak kita , mereka bisa tuangkan sesuai dalam bentuk cerita, gambar, puisi , pantun atau apapun.

Semoga kebiasaan menulismu ini masih bisa terus dikembangkan hingga bisa menjadi karya-yang diperhitungkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun