Mohon tunggu...
Diah AyuPraharani
Diah AyuPraharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Strategi Pembelajaran di TK ABA Giwangan Yogyakarta

15 November 2023   09:46 Diperbarui: 15 November 2023   10:47 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diah Ayu Praharani1, Tanaya Qotrunnada R2, Dhiaulhaq, Marcela Zahra Khoirunnisa, Muhamad Zidane

Email: 1 1 2215002018@webmail.uad.ac.id, 2215002019@webmail.uad.ac.id, 2200002021@webmail.uad.ac.id, 2200002011@webmail.uad.ac.id, 223800206@webmail.uad.ac.id Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi pembelajaran yang dilakukan di Lembaga Pendidikan anak usia dini. Lokasi penelitian dilaksanakan di TK ABA Giwangan Yogyakarta. Dengan melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan pihak guru lainnya, melakukan observasi dan dokumentasi.Artikel ini ditulis berdasarkan hasil observasi menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Lokasi penelitian dilakukan di TK ABA Giwangan,Bantul. TK ABA Giwangan menerapkan kurikulum merdeka selama proses pembelajaran. Implementasi Kurikulum Merdeka di TK berlandaskan pada beberapa berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut pemerintah salah satunya Permendikbud Ristek No. 7 Tahun 2022 tentang standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini.Strategi pembelajaran pada anak usia dini selalu mengedepankan aspek-aspek aktivitas bermain, bernyanyi (bergembira), bercerita dan bekerja dalam arti berkegiatan. Bermain, bernyanyi dan berkegiatan merupakan tiga ciri PAUD.

Keywords: Strategi Pembelajaran, anak, Kurikulum Merdeka

INTRODUCTION 

          The National for the Educational of Young Children (NAEYC) mendefinisikan PAUD merupakan suatu lembaga pendidikan yang melayani anak dari lahir hingga 8 tahun untuk kegiatan setengah hari atau penuh (satu hari),yang dijalankan di rumah atau institusi lainnya (Carol Seefeldt et al., 1998; 13 dalam Suryana 2016). Sedangkan pengertian PAUD dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pada Bab VI Pasal 28 dijelaskan  "PAUD adalah pendidikan formal pada jalur pendidikan anak usia dini yang mendidik anak dari usia 4 sampai 6 tahun. Meskipun kedua definisi tersebut menyatakan usia yang berbeda namun tujuan utama dari PAUD itu sendiri yakni membantu anak dalam membentuk sikap, pengakuan, perilaku, kreativitas, dan keterampilan yang diperlukan anak pada masa tersebut dan masa yang akan datang. 

     Pembentukan perilaku anak sangat ditentukan pada usia 5 (lima) tahun pertama (Suryana, 2021). Oleh karena itu, dalam pelaksanaan Pendidikan untuk anak, guru perlu menentukan strategi pembelajaran yang hendak dipakai dengan mempertimbangkan karakteristik anak demi  tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal (Zahro et al (2019) dalam Purwati et.al, 2023). Selain itu, guru merupakan motivator dan penyampai ilmu pengetahuan atau informasi kepada anak didik sehingga anak didik mendapatkan pengalaman dan pengayaan dirinya sendiri. Ki Hajar Dewantara dalam  menjelaskan pula bahwa peran guru diharapkan sebagai pendorong potensi anak, penghubung anak dengan sumber belajar yang beragam sehingga guru harus bisa mengeksplorasi beragam sumber belajar dari internet dan sumber belajar lainnya, menjadi teman diskusi anak, serta mengajar dengan cara menyenangkan hingga anak paham (Mayangsari et.al, 2022) 

Guru sebagai sumber belajar merupakan kunci utama atas keberhasilan anak didik sebagai pembelajar (Nuraeni, 2014). Peran guru sangat penting karena berkaitan erat dengan penguasaan materi belajar atau kurikulum pada umumnya. Apapun yang ditanyakan anak didik tentang materi belajar, guru harus memiliki keyakinan untuk menjawabnya sehingga anak didik dapat memperoleh informasi yang memadai. Sebagai guru dalam melaksanakan proses pembelajaran tentu membutuhkan berbagai cara agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Strategi pembelajaran disini berperan penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan tersebut dalam membentuk kepribadian peserta didik secara menyeluruh. Strategi pembelajaran juga penting untuk mempersiapkan peserta didik menjadi generasi berkualitas sehingga siap memasuki era globalisasi yang lekat dengan berbagai tantangan dan masalah yang kompleks (Mulyasa (2017) dalam Zuhriani & Azmi, 2023) 

Strategi pembelajaran menjadi salah satu unsur dari proses pembelajaran. Strategi digunakan oleh guru dan siswa untuk mengkreasikan proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas. Oleh karena itu, guru diharapkan mengetahui dan memahami hakikat kegiatan belajar mengajar termasuk strategi dan metode pembelajaran. Untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran bahasa asing terutama bahasa Jepang, maka tidak lepas peran metode dan strategi guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Peranan metode dan strategi guru dalam kegiatan pembelajaran yang optimal akan mengefektifkan proses pembelajaran sehingga hasil yang dicapai akan baik. Untuk menciptakan susasana belajar yang baik seorang guru harus mampu menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi. Metode pengajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik. Metode pengajaran atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau pesan lisan kepada siswa, berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap, (Abdul, 2013:21). Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien, (Sanjaya, 2006). Hal ini perlu dilakukan oleh guru karena dapat mempermudah proses pembelajaran. Dengan adanya strategi yang jelas, proses pembelajaran akan terarah sehingga guru memiliki pedoman dan acuan bertindak yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dinyatakan baik dan tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran harus memiliki perencanaan. ltulah sebabnya, seorang pendidik diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memilih dan menerapkan berbagai strategi pembelajaran, agar dalam melaksanakan tugasnya dapat memilih alternatif strategi yang dirasakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Sehingga, para Guru menguasai strategi pembelajaran, agar apa yang diharapkan dalam pembelajaran dapat dilaksanakan, (Abdul, 2013:16).

Namun kenyataannya dalam proses pembelajaran guru belumlah mengetahui strategi apa yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran biasanya dalam mengajar guru belum menyiapkan perangkat pembelajarannya yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran, guru tidak membawa/mengerti  media/alat pembelajaran di dalam kelas. selain itu biasanya dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan metode mengajar yang menyenangkan dan kurang memperhatikan kemampuan serta gaya belajar siswa sehingga hal tersebut sangat berdampak bagi proses penerimaan informasi dari guru ke anak. Penggunaan strategi yang baik akan memunculkan berbagai respon-respon dari peserta didik. Salah satunya pada proses pemahaman peserta didik. Oleh karena itu tentunya sebagai pendidik memiliki berbagai strategi pada proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pemahaman peserta didik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi pembelajaran yang dilakukan di Lembaga Pendidikan anak usia dini. Lokasi penelitian dilaksanakan di TK ABA Giwangan Yogyakarta. Dengan melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan pihak guru lainnya, melakukan observasi dan dokumentasi. Selain mendiskusikan mengenai jenis-jenis strategi pembelajaran yang dilaksanakan di TK ABA Giwangan Yogyakarta penelitian ini juga menganalisis mengenai  kendala yang dihadapi oleh para guru di sekolah,  upaya yang dilakukan untuk menemukan solusi dari kendala yang ada, serta  Prinsip pengembangan perencanaan PAUD di TK ABA Giwangan Yogyakarta.

METODE

Artikel ini ditulis berdasarkan hasil observasi menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu  wawancara, observasi, dan dokumentasi. Lokasi penelitian dilakukan di TK ABA Giwangan, Bantul. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah dan guru di TK ABA Giwangan untuk mendapatkan penjelasan dan data mengenai strategi pembelajaran yang digunakan di TK ABA Giwangan, observasi dilakukan dalam setelah proses pembelajaran berlangsung dan dokumentasi dilakukan guna melengkapi data-data yang diperlukan juga digunakan sebagai  fakta akurat dan relevan  untuk melengkapi data dari hasil observasi ini. 

RESULTS AND DISCUSSION  

Strategi Pembelajaran di TK ABA Giwangan

TK ABA Giwangan, Yogyakarta ini berdiri sejak tahun 2004 dan dalam  pembelajarannya TK ABA Giwangan menerapkan kurikulum merdeka selama proses pembelajaran.  Implementasi Kurikulum Merdeka di TK berlandaskan pada beberapa berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut pemerintah salah satunya Permendikbud Ristek No. 7 Tahun 2022 tentang standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian dalam muatan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3) jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar isi menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka. Oleh karena itu strategi pembelajaran yang digunakan merupakan strategi yang berpusat pada kurikulum merdeka itu sendiri  meskipun strategi pembelajaran dikembangkan oleh TK ABA Giwangan itu sendiri. Beberapa strategi yang di terapkan oleh TK ABA Giwangan diantaranya :

1.     Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Anak

Strategi pembelajaran yang berpusat pada anak dilakukan TK ABA Giwangan adalah pendekatan yang menempatkan anak sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini mengakui keunikan setiap anak dan mempromosikan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar individu. Salah satu strategi yang digunakan adalah pendekatan berbasis proyek, di mana siswa terlibat dalam proyek-proyek dunia nyata yang memungkinkan mereka menggali pemahaman mendalam tentang materi pelajaran. Selain itu, guru di TK ABA Giwangan berperan sebagai fasilitator yang mendukung eksplorasi dan penemuan anak.

2.    Strategi Pembelajaran Melalui Bermain

Strategi pembelajaran melalui bermain merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa. Dalam konteks ini, guru dapat merancang permainan yang relevan dengan materi pembelajaran, memastikan keterkaitan antara permainan dan konsep yang diajarkan. Selain itu, permainan dapat dirancang untuk meningkatkan keterampilan kolaboratif, kreativitas, dan pemecahan masalah. Dengan memberikan tantangan yang sesuai, siswa dapat belajar dengan lebih menyenangkan dan efektif. Pentingnya refleksi pasca-permainan juga dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi serta membantu guru menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai kebutuhan individu. Strategi ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan mendukung perkembangan holistik.

3.    Strategi Pembelajaran Melalui bercerita

Strategi pembelajaran melalui bercerita adalah pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Dengan menceritakan cerita atau kasus, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan memotivasi siswa. Cerita dapat mengaitkan konsep-konsep pelajaran dengan situasi dunia nyata, membantu siswa melihat relevansi materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, bercerita juga dapat merangsang imajinasi siswa dan membangkitkan minat mereka terhadap topik tertentu. Selama proses bercerita, guru dapat menyelipkan pertanyaan reflektif untuk merangsang pemikiran kritis siswa dan memastikan pemahaman yang mendalam. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar fakta-fakta, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan keterampilan pemecahan masalah. 

4.    Strategi Pembelajaran Melalui Bernyanyi

Strategi pembelajaran melalui bernyanyi merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan memfasilitasi pemahaman konsep-konsep tertentu. Melalui aktivitas bernyanyi, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan interaktif. Saat siswa menyanyikan lagu-lagu yang terkait dengan materi pembelajaran, mereka cenderung lebih mudah mengingat informasi dan memahami konsep-konsep tersebut. Selain itu, bernyanyi juga dapat meningkatkan keterampilan bahasa, koordinasi motorik, dan kreativitas siswa. Penting untuk memilih lagu-lagu yang relevan dan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, sehingga pembelajaran melalui bernyanyi dapat menjadi pengalaman yang bermakna dan mendalam. Selain itu, guru dapat mengintegrasikan aktivitas bernyanyi dengan diskusi, permainan, atau proyek kreatif untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang holistik.

5.    Strategi pembelajaran iqra metode ummi

Strategi pembelajaran melalui metode Iqra Ummi, terutama pada tingkat Iqra Ummi 1, fokus pada pengenalan huruf Arab dan pembacaan awal dalam konteks Al-Qur'an. Metode ini menekankan pembelajaran secara bertahap, dimulai dari pengenalan huruf-huruf hijaiyah, dilanjutkan dengan pembacaan suku kata dan kata-kata sederhana. Materi disusun berdasarkan urutan kemunculan dalam Al-Qur'an, memungkinkan siswa untuk lebih terhubung dengan teks suci Islam. Selain itu, metode ini memanfaatkan pendekatan audio-visual dengan memasukkan rekaman suara yang membantu siswa dalam melafalkan huruf dan kata dengan benar. Metode ini diterapkan setiap hari dalam proses mengaji menghapal dan pengenalan huruf al Quran. 

Dalam menetapkan strategi pembelajaran TK ABA Giwangan tetap senantiasa berpatokan pada Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), sehingga konsep pembelajaran tidak pernah lepas dari panduan IKM tersebut 

  1. strategi Pembelajaran Kolaboratif, merupakan strategi pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama.

  2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, adalah strategi pembelajaran di mana siswa menghadapi masalah yang autentik dan menggunakan pemecahan masalah untuk memperoleh pemahaman konsep.

  3. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek, adalah strategi di mana siswa terlibat dalam proyek nyata yang membutuhkan pemecahan masalah, kerjasama tim, dan penerapan pengetahuan.

  4. Strategi Pembelajaran Berbasis Diskusi, merupakan strategi pembelajaran di mana siswa terlibat dalam diskusi kelompok yang terfokus untuk memperdalam pemahaman dan membangun pengetahuan.

  5. Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri, yaitu strategi di mana siswa mengembangkan pertanyaan, menyelidiki, dan menemukan jawaban melalui eksplorasi mandiri.

  6. Strategi Pembelajaran Berbasis Simulasi, merupakan strategi di mana siswa terlibat dalam pengalaman simulasi yang menggambarkan situasi atau konsep tertentu.

  7. Strategi Pembelajaran Berbasis Pengalaman, yaitu strategi di mana siswa belajar melalui pengalaman langsung dan refleksi terhadap pengalaman tersebut. 

Prinsip Penerapan Strategi Pembelajaran di TK ABA Giwangan

Prinsip yang digunakan oleh TK ABA Giwangan seperti,pengulangan,keterlibatan langsung,keaktifan, serta tantangan, Dari hasil tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat digunakan sebagai dasar dalam proses pembelajaran, baik pendidik maupun peserta didik dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pembelajaran.Terkait dengan prinsip tersebut maka akan dijelaskan sebagai berikut :

1.Pengulangan

Pembelajaran yang efektif dapat dilakukan dengan berulang kali sehingga peserta didik memahami apa yang sudah dijelaskan.Bahan ajar yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik, jika bahan ajar tersebut diulangi secara terus-menerus niscaya akan mudah dikuasai dan dihapal.Salah satu teori pembelajaran yang menekankan perlunya ditambahkan adalah teori psikologi asosiasi atau koneksionisme dengan tokohnya yang terkenal Thomdike mengemukakan ada tiga prinsip atau hukum dalam belajar yaitu:

a.Law of readines, belajar akan berhasil jika individu memilikinya

b.Law of workout, belajar akan berhasil apabila banyak latihan dan ulangan

c.Law of effect, yaitu belajar akan besemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik.

Belajar akan berhasil apabila peserta didik itu mempunyai kesiapan untuk belajar, pelajaran itu selalu dilatih/diulang agar peserta didik lebih bersemangat apabila memperoleh hasil yang memuaskan.

2.Keterlibatan Langsung

Dalam diri peserta didik terdapat kemungkinan dan potensi yang akan berkembang.Potensi yang dimiliki peserta didik kearah tujuan yang baik dan optimal, jika diarahkn dan punya kesempatan mengalaminya sendiri.Teori yang dikemukakan oleh Edgar Dale tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan langsung/pengalaman setiap peserta didik itu bertingkat-tingkat mulai dari yang abstrak ke yang kongkrit.Dalam proses pembelajaran membutuhkan keterlibatan langsung peserta didik.Untuk dapat melibatkan peserta didik secara fisik, mental, emosional dan intelektual, maka pendidik bermaksud merencanakan pembelajaran secara sisematis, melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan karakteristik mata pelajaran.

3.Keaktifan

Kompleksitas belajar tersebut dapat dilihat dari subjek, yaitu dari peserta didik dan pendidik.Dari segi peserta didik, belajar dialami sebagai satu proses, mereka mengalami proses mental dalam menghadapi proses terbuka.Dari segi pendidik proses pembelajaran tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang suatu hal.

4.Tantangan

Kurt Lewin dengan teori medan (Field Theory), mengemukakakan bahwa peserta didik dalam situasi belajar berada di suatu medan atau lapangan pikologis.Dalam situasi belajar peserta diajarkan menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu mendapat hambatan yaitu mempelajari bahan ajar, maka timbulah motif untuk mengatasi hambatan itu dengan mempelajari bahan ajar tersebut.Bahan ajar yang memerlukan pemecahan masalah dan analisis dapat membuat peserta didik tertantang untuk mempelajarinya

.

CONCLUSION 

Strategi pembelajaran pada anak usia dini selalu mengedepankan aspek-aspek aktivitas 

bermain, bernyanyi (bergembira), bercerita dan bekerja dalam berbagai kegiatan. Namun tentunya strategi pembelajaran di TK ABA Giwangan ini tetap berpedoman pada kurikulum merdeka sehingga pembelajaran tetap berpusat pada anak, berbasis proyek, Kolaboratif, berbasis masalah, berbasis diskusi, berbasis Inkuiri, dan berbasis Simulasi.  Dalam strategi pembelajaran memuat berbagai  alternatif yang harus dipertimbangkan untuk dipilih dalam rangka perencanaan pengajaran. Untuk melaksanakan suatu strategi tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran. Suatu program pengajaran yang telah diselenggarakan oleh guru dalam setiap kali tatap muka, bisa dilakukan dengan berbagai metode. Keseluruhan metode itu termasuk media pendidikan yang digunakan untuk menggambarkan strategi pengajaran.

 

ACKNOWLEDGMENT 

Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak dalam tim yang berperan dalam penulisan artikel ini. Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing kami yang dapat membimbing selama penulisan artikel ini dibuat.  Terima kasih kepada lembaga sekolah yang dapat meluangkan waktunya untuk memberikan informasi serta mengobservasi lingkungan sekolahnya sebagai bahan ataupun topik dalam kepenulisan artikel ini sehingga kami dapat menyelesaikan artikel ini. 

REFERENCES

Damiati, M., Junnaedi, N., & Asbari, M. (2023). Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Jisma, 2(3), Retrieved November 12, 2023, from https://jisma.org/index.php/jisma/issue/view/14

Damanik, R., Sagala, R. W., & Rezeki, T. I. (2021). Keterampilan Dasar Mengajar Guru. (1st ed.) Usmu press.

Indrijati, H. (2016). Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. (1st ed.) Kencana.

Mayangsari, D., Fardana, N. A., & Yoenanto, N. H. (2022). Strategi Pembelajaran yang Efektif pada Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 dari berbagai Negara. Obsesi, 5(6), Retrieved November 6, 2023, from https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/2904

Nureni. (2014). Strategi Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini . Perisma Sains, 2(2), Retrieved November 6, 2023, from https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/prismasains/article/view/1069/0

Purwati, A. R., Hasanah, N. P., & Safitri, L. (2023). Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini di TK An-Nuur Jamanis Tasikmalaya. Waladuna, 1(6), Retrieved November 2, 2023, from https://jurnal.iailm.ac.id/index.php/waladuna/article/view/697

Suryana, D. (2016). Pendidikan Anak Usia Dini Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. (1st ed.) Kencana.

Suryana, D. (2021). Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Praktik Pembelajaran. (1st ed.) Kencana.

Zahriani, N., & Azmi, K. (22). Strategi Pembelajaran Aktif Pada Anak Usia Dini. 1(2), Retrieved November 6, 2023, from https://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/alathfal/article/view/5312

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun