Mohon tunggu...
Diah AyuPraharani
Diah AyuPraharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Neurostorytelling, Kisah dalam Pembelajaran Anak Usia Dini

25 Juli 2023   19:57 Diperbarui: 25 Juli 2023   19:58 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manfaat Dongeng Bagi Otak Anak Usia Dini

Kegiatan mendongeng bisa menjadi pembelajaran yang efektif bagi anak usia dini jika hal tersebut dilakukan secara menyenangkan karena jika kegiatan mendongeng dilakukan seperti halnya Pembelajaran guru dan murid yang bersifat monoton akan membuat anak sukai dini mudah bosan sehingga tidak dapat menerima pesan yang ingin disampaikan oleh pembaca. Kegiatan ini merupakan cara tepat dalam meningkatkan memori, manajemen eksekutif, dan konsentrasi yang anak miliki. Selain itu, kegiatan ini juga memiliki beberapa manfaat diantaranya dapat meningkatkan konsentrasi, memori, merangsang kemampuan berfikir, Budi pekerti, menumbuhkan empati dalam diri anak, meningkatkan kepekaan anak dalam mendengar bunyi-bunyian, mampu menyimak dan bercerita, memiliki kosakata baru, dan meningkatkan interaksi anak dengan orang disekitarnya (Alparisi, et. al, 2021) 

Pada tahun 1990 sampai tahun 2000 peneliti yang mengeksplorasi otak menemukan beberapa fakta dimana otak manusia menyediakan komponen anatomis untuk beberapa aspek, diantaranya aspek rasional (intelligence quotient = IQ), aspek emosional (Emotional quotient), dan aspek spiritual (spiritual quotient) (Suyadi, 2014). Oleh karena itu manfaat dongeng bagi anak usia dini dari semua aspek, baik intelektual, emosional, maupun spiritual sebagaimana yang diungkapkan (Kurniawan, 2013), (Kurniawan, 2016), (Zulfitria & Celara, 2018) dapat dibedakan sebagai berikut:  

Mengasah otak kanan anak

Oraka bagian kanan merupakan bagian otak yang mengembangkan beberapa aspek diantaranya, kreativitas, emosi, daya khayal, serta fantasi dan memiliki ingatan jangka panjang atau biasa disebut long time memory. Oleh karena itu dongeng merupakan salah satu cara yang memanfaatkan perkembangan otak kanan karena dongeng adalah salah satu kegiatan positif yang dapat merangsang semua aspek perkembangan tersebut. Dengan sering mendengar dongeng anak akan meningkatkan daya imajinasinya sehingga kemampuan anak dalam berpikir pun semakin meningkat. 

Mengembangkan kesadaran moral bagi anak

Pada cerita dongeng terdapat beberapa pesan moral yang dapat dijadikan pembelajaran dan pembentukan karakter anak usia dini. Biasanya dalam cerita terdapat beberapa tokoh yang berwatak baik dan akur cerita pun mendukung tokoh baik tersebut sehingga secara tidak langsung anak akan belajar menjadikan tokoh baik tersebut menjadi role model sehingga mengikuti kebaikan kebaikan yang dilakukan tokoh tersebut. Sejalan dengan hal tersebut akhir dari cerita dongeng biasa berakhir dengan gembira , dimana tokoh baik akan memenangkan cerita tersebut. Oleh karena itu, wajar jika kegiatan mendongeng banyak memberikan masukan moral yang positif dan dapat ditiru oleh anak usia dini. Hal tersebut diperkuat dari pendapat Elder dan Holyan (2010) memandang kegiatan dongeng akan akan membentuk kesadaran akan norma, nilai, serta moral budaya.

Mengembangkan imajinasi anak

Dongeng merupakan karya fiksi yang dapat meningkatkan imajinasi (Parkinson, 2011). Kemampuan imajinasi anak menjadi sangat penting dalam perkembangan kreativitas dan kemampuan ilmiah anak. Hal tersebut terbukti ketika seorang ilmuwan menemukan sebuah penemuan besar, tentunya hal tersebut dimulai dari imajinasi ilmuwan kemudian barulah mereka meriset atau meneliti apa yang mereka bayangkan sebelumnya. Jadi, orang tua tidak perlu khawatir jika perkembangan anak tidak berkembang melalui dongeng karena di dalam dongeng tersebut terdapat muatan positif yang sangat bermanfaat bagi anak sendiri.

Mengembangkan kemahiran berbahasa anak 

Kemampuan bahasa anak dapat terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Hubungan keterampilan bahasa pada anak usia dini dengan kegiatan mendongeng adalah anak akan dilatih bagaimana cara berkonsentrasi saat mendengarkan cerita yang dibawakan pendongeng dan berpendapat terkait apa yang telah anak simak sebelumnya. Bagi anak yang masih tahap prabaca kegiatan mendongeng bisa dijadikan sarana bagi anak untuk mengenal gambar dan menarik minat anak dalam literasi. Sehingga kedepannya anak akan semakin mencintai buku bacaan dan akan bermanfaat bagi aspek perkembangan anak selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun