Mohon tunggu...
Diah saraswati
Diah saraswati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di salah satu PT

Mahasiswa yang masih banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Tahun 2020 Investasi dan Tabungan Meningkat? Apa Kabar Konsumsi?

9 Januari 2021   19:26 Diperbarui: 9 Januari 2021   20:51 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peningkatan investasi dan menabung pada surat berharga, emas dan logam mulia tentunya harus diapresiasi. Keikutsertaan investor domestik dalam kegiatan ekonomi memiliki efek jangka panjang dibandingkan dengan investor asing yang hanya memiliki efek jangka menengah dalam membantu pertumbuhan ekonomi. Harapannya minat masyarakat Indonesia akan menabung dan berinvestasi akan terus bertahan atau mengalami peningkatan walaupun nanti pandemi sudah berakhir.

Di satu sisi saving dan investasi menjadi opsi yang harus terus dipertahankan namun di satu sisi jika tidak diimbangi dengan konsumsi tentunya menurunkan daya beli sehingga harus adanya balance antara menabung dan konsumsi terutama untuk masyarakat menengah ke atas yang pendapatannya tidak terdampak pandemi. Kecenderungan masyarakat yang mengalihkan porsi uangnya untuk investasi dan menabung daripada konsumsi tentunya harus di antisipasi oleh pemerintah. Di tahun 2020 ini pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan belanja negara dengan sasaran masyarakat yang berpendapatan tidak terkena pandemi untuk melakukan konsumsi.

Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) memiliki program untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan pemerintah, konsumsi pemerintah sendiri menyumbang 8,67 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), program tersebut adalah pencairan gaji ke-13 serta pemberian pulsa untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) sedangkan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat yaitu dengan memodifikasi belanja perlindungan sosial dengan menaikkan besaran manfaat, menambah frekusensi penyaluran dan periode penyaluran. Kebijakan fiskal ini walaupun belum menyelesaikan persoalan ekonomi namun secara tidak langsung membantu meningkatkan daya beli masyarakat hal ini dapat dilihat dari peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik di kuartal ke 3 walaupun angkanya masih negatif.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun