Mohon tunggu...
Diah AyuWilujeng
Diah AyuWilujeng Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Isu lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Damar Kurung Sebagai Media Pembelajaran Budaya Lokal Pada Era Pendidikan Modern

22 Agustus 2024   01:47 Diperbarui: 22 Agustus 2024   02:27 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam hal ini pemerintah juga diharapkan bisa ikut andil dalam melestarikan kebudayaan lokal. Mengenalkan kebudayaan kepada para pelajar adalah tugas utama . Namun, bukan hanya untuk pemerintah, tapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kita bisa mempertimbangkan beberapa gagasan dibawah ini untuk usaha pelestarian kebudayaan Indonesia , yakni : 

1. Penugasan pengenalan dan pelestarian kebudayaan lokal di lingkup sekolah melalui mata pelajaran seni budaya. 

Pada masa sekarang telah diterapkan kurikulum merdeka di sekolah seluruh Indonesia. Hal itu bisa dimanfaatkan sebagai objek pengembangan kebudayaan lokal dan sebagai media belajar para peserta didik. Contohnya yakni, Damar kurung. Pada peringatan hari pendidikan nasional, di daerah Gresik diadakan tari massal Damar Kurung di seluruh sekolah di Gresik. Hal ini membuktikan bahwa Damar Kurung bisa dijadikan sebagai objek pembelajaran yang kreatif. Dengan ini, peserta didik akan mengenal lebih mengenai karya seni Damar Kurung dan melatih kreativitas, skill dalam menggambar desain, dan tentunya seni tari. Karena Damar Kurung disini digunakan sebagai properti pada tari Damar kurung. Dengan menggunakan Damar Kurung Sebagai Media Pembelajaran, peserta didik bisa dikatakan mendapatkan berbagai macam pengetahuan dari mulai seni grafis dan seni gerak tari. 

2. Pemerintah dapat melakukan seminar dengan budaya lokal sebagai objeknya. Dan tidak terbatas pada daerah manapun. Seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih kepada peserta didik mengenai pentingnya melestarikan budaya lokal. 

Dalam hal ini peran peserta didik sangat dibutuhkan sebagai subjek pengembangan budaya. Pengembangan yang artinya membawakan perubahan pada budaya lokal, namun tidak menghilangkan ciri khasnya. Semakin berkembangnya zaman membuat kita sebagai generasi muda harus selalu mempelajari mengenai budaya lokal. Sehingga kebudayaan lokal negara kita tidak sampai hilang karena tergerus oleh perkembangan zaman. Maka dari itu, diperlukan pembekalan kepada peserta didik mengenai warisan budaya lokal. 

Dengan Damar Kurung kita bisa melatih kreativitas dan kemampuan imajinasi para peserta didik. Dengan tetap melestarikan budaya, kita juga bisa untuk memberikan pendidikan yang dapat melatih skill dari peserta didik itu sendiri. Peserta didik diharapkan bisa selalu mengembangkan dan mengenalkan kebudayaan yang sudah ada dari zaman terdahulu, dan mengembangkan nya menjadi benda dengan nilai seni yang mendunia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun