Mohon tunggu...
Diah PusfitaAyu
Diah PusfitaAyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Hutan Menjadi Tempat Wisata Edukasi Berbasis Alam

7 Juni 2021   20:14 Diperbarui: 7 Juni 2021   20:41 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hutan menjadi sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Keberadaan hutan dapat memberikan manfaat yang sangat banyak baik bagi manusia maupun hewan yang ada disekitarnya. Hutan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk bertahan hidup, hutan juga disebut sebagai paru-paru dunia karena penghasil oksigen terbesar yang tentunya dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup di dunia ini. Selain itu, hutan juga memberikan berjuta manfaat bagi makhluk hidup seperti penggerak perekonomian masyarakat. Oleh karena itulah, manusia pada dasanya berhubungan erat dengan lingkungan alam. Dalam memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas, manusia memiliki alasan yang kuat dalam pemanfaatan alam karena dianggap dapat menyediakan segala yang diperlukan.

Seperti yang kita tahu keberadaan hutan di Indonesia sendiri mencapai 128 juta ha. Dengan luas hutan yang bisa di konveksi sebesar 12,9 juta ha. Berdasarkan UU RI No. 41 Tahun 1999 pasal 11 mengenai perencanaan kehutanan dinyatakan bahwa perencanaan keuhutaan dapat dilaksanakan secara transparan, bertanggung jawab, partisipatif, terpadu dan memperhatikan kekhasan dan aspirasi yang dimiliki oleh daerah setempat. Oleh karena itu pemanfaatan hutan sangat perlu dilakukan atas dasar kesadaran akan pentingnya hutan bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun kedepannya.

Pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia semakin lama semakin tak terkontrol. Kebutuhan manusia yang semakin tak terbatas menjadikan manusia secara tidak sadar telah mengancam kelestarian alam. Keserakahan manusia akan kebutuhannya menjadikan tingkan pemanfaatan alam semakin tinggi dan sumber daya alam juga semakin menipis. Oleh karena itu sangat diperlukan kesadaran manusia akan pentingnya alam dan cara untuk melestarikannya sehingga alam dapat terjaga dan dapat menyediakan kebutuhan manusia hingga kedepannya.

Berbicara mengenai pemanfaatan hutan bagi kehidupan manusia, tidak terlepas dengan pemanfaatan hutan sebagai tempat wisata berbasis alam. Banyak tempat wilayah hutan yang dialih fungsikan sebagai lokasi wisata di berbagai daerah. Misalnya saja pemanfaatan hutan sebagai lokasi wisata edukasi berbasis alam di wilayah Tretes, Bendosari, Pujon, Kabupaten Malang. 

Terdapat lokasi wisata yang baru-baru ini dibuka yakni Taman Kemesraan. Lokasi wisata ini menggabungkan adanya unsur budaya Jawa dengan indahnya alam yang terletak wilayah tersebut. Penyuguhan unsur berbagai kebudayaan Jawa yang dipadu dengan keindahan alam seperti air terjun mini, dan tebing-tebing yang masih asri nyatanya dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke lokasi wisata tersebut. Manajer Operasional Taman Kemesraan yakni Satrio berkata bahwa

"Taman Kemesraan merupakan wadah bagi masyarakat dalam mengenali diri, budaya dan alam. Keharmonian yang terjalin antara diri, alam dan budaya inilah yang dimaksud dengan kemesraan". Hal inilah yang menjadi konsep awal pembangunan lokasi wisata Taman Kemesraan.

Pemanfaatan wilayah perhutanan menjadi lokasi wisata ini yang akhirnya dapat menyerap tenaga kerja warga sekitar lokasi wisata, pemuda sekitar Taman Kemesraan dapat mencari pekerjaan dengan menjadi pengelola lokasi wisata. Manfaat yang diberikan oleh adanya pembangunan lokasi wisata ini tidak hanya berhenti disitu

 "Masyarakat sekitar dapat lebih memahami lagi kultur budaya Jawa, masyarakat sekitar juga dapat memanfaatkan jembatan sebagai jalur mereka dalam mencari rumput ke hutan, warung-warung yang ada di sekitar lokasi wisata juga mengalami peningkatan pengunjung karena pembangunan lokasi wisata ini" kata Kak Satrio

Dengan begitu pemanfaatan hutan menjadi lokasi wisata Taman Kemesraan ini tidak hanya memberikan manfaat yang lebih dari hutan itu sendiri namun juga dapat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat sekitarnya maupun masyarakat luas baik dari segi ekonomi, sosial maupun budayanya. Selain menfaat yang diberikan bagi masyarakat sekitarnya, pembangunan lokasi wisata juga dapat menambah daya tarik dari daerah tersebut. Kebanyakan pengunjung Taman Kemesraan ini adalah masyarakat luar kota yang sedang berada di perjalanan menuju ke Kediri dengan melewati jalur Kabupaten Malang. Mereka yang merasa tertarik dengan lokasi wisata dengan tujuan yang berbeda-beda mungkin hanya sekedar untuk istirahat sebentar maupun untuk menuntaskan rasa penasaran mereka dengan lokasi wisata ini.

Lahan yang dijadikan sebagai lokasi wisata Taman Kemesraan merupakan lahan milik perhutani, pengelola wisata Taman Kemesraan melakukan kolaborani dengan pihak perhutani dengan melakukan sistem bagi hasil. Hal ini berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Kak Satrio

"Tanah ini memang milik perhutani, jadi kita sistemnya sharing, kerja sama dengan pihak perhutani" katanya

Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada rasa saling tolong menolong yang dimiliki oleh owner Taman Kemesraan. Dahulunya lokasi tersebut merupakan lokasi wisata yang diberi nama dengan Watu Gajah. Lokasi wisata Watu Gajah ini awalnya milik rekan sesama perintis usaha dan pecinta alam owner Taman Kemesraan

"Lokasi yang saat ini dikelola ada sekitar 2 ha. Awalnya lokasi ini juga dipegang sama temen, karena ia minta bantuan untuk mengelola maka kita sebagai rekan satu perjuangan maka kita harus saling membantu untuk mengelola lokasi ini" kata Bambang (Owner Taman Kemesraan)

Perencanaan pengelola wisata Taman Kemesraan kedepannya diharapkan dapat menyajikan kebudayaan Jawa dengan pengemasan yang lebih modern sehingga dapat menarik minat wisatawan dari berbagai kalangan. Berkaitan dengan perencanaan tersebut, masih dalam proses dalam pemberian penjelasan makna dari beberapa patung-patung yang sebagai ikon Taman Kemesraan, hal ini dilakukan agar pemahaman pengunjung dapat lebih memahami makna yang terkandung didalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun