Mohon tunggu...
Mardianti
Mardianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori empati dari Martin Hoffman

18 Januari 2025   09:01 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:01 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Empati

Empati tidak berkembang dalam ruang hampa. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi sejauh mana seseorang mampu mengembangkan empati, baik faktor internal maupun eksternal.

a. Faktor Internal

Beberapa faktor internal yang memengaruhi empati termasuk kecenderungan pribadi, temperamen, dan pengalaman masa lalu. Individu dengan kepribadian yang lebih sensitif dan perhatian terhadap perasaan orang lain cenderung memiliki tingkat empati yang lebih tinggi. Selain itu, pengalaman hidup yang melibatkan interaksi dengan orang lain dalam konteks yang emosional juga dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang dapat memengaruhi empati meliputi lingkungan sosial, pengasuhan, dan budaya. Misalnya, anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang mendukung ekspresi emosi dan empati cenderung mengembangkan kemampuan empati yang lebih baik. Selain itu, budaya yang menekankan pentingnya kerjasama dan perhatian terhadap orang lain juga dapat mendorong pengembangan empati.

7. Kesimpulan

Teori empati Martin Hoffman memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana empati berkembang dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Hoffman menekankan bahwa empati bukan hanya kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain, tetapi juga untuk memahami dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Melalui empati, kita dapat mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan orang lain, berkontribusi pada kesejahteraan sosial, dan membangun dasar moral yang kuat dalam masyarakat. Empati juga memainkan peran penting dalam motivasi altruistik, yang pada gilirannya mendukung terciptanya masyarakat yang lebih peduli dan saling mendukung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun