Mohon tunggu...
Doni hidayat
Doni hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Universitas Islam Negeri Shultan Thaha Saifuddin Jambi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Matrealisme Karl Marx

22 Desember 2024   01:11 Diperbarui: 22 Desember 2024   01:15 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara-negara seperti Uni Soviet dan Tiongkok mengadopsi Marxisme karena mereka melihat teori ini sebagai alat untuk membangun struktur masyarakat baru yang lebih egaliter setelah menggulingkan sistem lama yang dianggap menindas. Pemikiran Marx tentang penghapusan kepemilikan pribadi atas alat produksi dan pengelolaan ekonomi secara kolektif dianggap relevan dalam upaya mewujudkan pemerataan kesejahteraan. Selain itu, konsep perjuangan kelas yang diusung Marx memberikan justifikasi ideologis bagi partai-partai komunis untuk memobilisasi rakyat dalam revolusi melawan kaum borjuis.

Meskipun demikian, penerapan teori Marx di berbagai negara sering kali mengalami modifikasi dan interpretasi sesuai dengan konteks politik, sosial, dan budaya setempat. Pemimpin seperti Lenin, Stalin, dan Mao Zedong menambahkan elemen-elemen baru ke dalam Marxisme untuk menyesuaikan teori dengan kebutuhan praktis mereka, menciptakan varian yang dikenal sebagai Marxisme-Leninisme atau Maoisme. Namun, esensi dasar dari ajaran Marx---yaitu cita-cita menciptakan masyarakat tanpa kelas yang adil dan bebas dari eksploitasi---tetap menjadi inti dari ideologi negara-negara komunis.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun