Mohon tunggu...
Dhiya UlHaqqi
Dhiya UlHaqqi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tukang Ngobrol

Psikologi Industri Organisasi, Psikologi Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiktok 18: Ekonomi dan Seksualitas

26 Juli 2023   20:48 Diperbarui: 28 Juli 2023   14:54 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tren "The Gifting Challenge" adalah salah satu contoh yang menarik perhatian banyak pengguna media sosial. Dalam tantangan ini, pengguna TikTok atau platform media sosial lainnya diundang untuk membuat video yang menampilkan aksi memberikan hadiah seksual kepada pasangan atau teman mereka. Video-video dalam tantangan ini sering kali berisi lelucon atau aksi yang kreatif yang melibatkan gifting seksual, dan viralitasnya menciptakan fenomena peniruan dari pengguna lain yang ingin berpartisipasi.

Beberapa video viral juga berfokus pada gifting seksual dalam bentuk lelucon atau prank. Dalam konteks ini, seorang pengguna dapat meniru aksi gifting seksual kepada orang lain, namun dengan niat menghibur dan menggelitik reaksi lucu dari penerima hadiah. Video-video semacam ini sering mendapatkan perhatian karena kejutan dan kejenakaannya, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang etika dan batasan dalam lelucon seperti ini.

Dalam kacamata psikologi, sangat bisa di jelaskan mengenai daya tarik ini mengapa bisa menggandrungi sebagian pengguna. 

Terutama Sensasi, dimana salah satu alasan utama mengapa konten gifting seksual menarik perhatian. Aksi-aksi tak terduga atau adegan lucu yang melibatkan gifting seksual sehingga dapat menciptakan perasaan tertarik dan kegembiraan bagi pengguna dengan di tambah unsur kejenakaan dalam konten ini menciptakan kesenangan atau tawa yang membuat pengguna merasa terhibur, sehingga mereka lebih cenderung menyukai atau berinteraksi dengan konten tersebut.

Unsur keingintahuan merupakan dorongan psikologis yang kuat untuk mencari tahu atau memahami sesuatu yang belum diketahui. sehingga video-video gifting seksual yang menampilkan situasi yang unik atau tidak biasa dapat menimbulkan rasa penasaran dalam diri pengguna, sehingga mereka ingin melihat lebih banyak atau mengetahui lebih lanjut tentang konten atau tantangan sexual selanjutnya.

Pengguna media sosial sering kali dipengaruhi oleh tren atau apa yang sedang populer di kalangan teman-teman atau pengikut mereka. Sehingga hal yang bersifat gifting seksual yang telah menjadi viral dan banyak dibagikan oleh pengguna terkenal atau influencer dapat menciptakan tekanan sosial untuk ikut serta atau menyukai konten tersebut agar merasa termasuk dan diterima oleh komunitas online.

gifting seksual ini mungkin juga menyentuh aspek keintiman dan perasaan terhubung, seperti aksi memberikan hadiah seksual kepada pasangan atau orang yang mereka cintai sehingga pengguna yang merasa terhubung secara emosional dengan situasi atau cerita dalam konten tersebut cenderung lebih tertarik dan berempati, karena konten tersebut menggugah perasaan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun