Kala di tepian nestapa menghentakÂ
Duka derita pun terasa di ujung tapak
Kau memilih bungkam menyembunyikan sesak
Di balik topeng berisi tangis terisak
Tancapan panah tak di rasa
Tetesan darah tak bermakna
Robekan robekan tak terhitungÂ
Goresan luka tak berujung
Menjadi sang penyinar di gelap gulita
Menjadi sang penghangat saat dingin tiba
Mempersembahkan bumi dan seisinya
Merelakan hidup mati merenggut nyaÂ
Kini hanya kelabu yang memelukÂ
Menyisakan jiwa yang telah ambruk
Terbang jauh bersama sang penakluk
Bintang hati yang tak pernah redup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H