Â
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
Â
Bela Negara dipandang penting untuk menjamin kemakmuran bangsa. Bela Negara tidak hanya melibatkan kesiapan militer tetapi juga keterlibatan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan, dengan mempromosikan nilai-nilai seperti cinta tanah air, kesadaran akan identitas nasional, dan komitmen terhadap prinsip-prinsip Pancasila (ideologi negara) dan Undang-Undang Dasar 1945. Komitmen ini diperlukan untuk mencapai tujuan nasional seperti melindungi integritas dan kedaulatan Indonesia sambil membina kesejahteraan sosial dan keadilan bagi semua warga negara.
Â
- Tantangan dan acaman bela negara
- Di era globalisasi ini, tantangan terhadap bela negara semakin kompleks dan beragam. Salah satu ancaman terbesar adalah terorisme dan radikalisasi, yang dapat merusak tatanan sosial serta mengganggu keamanan nasional. Mahasiswa, sebagai individu yang cerdas dan kritis, seharusnya mampu mengidentifikasi potensi ancaman ini dan menyebarkan luaskan pemahaman tentang pentingnya toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Selain itu, tantangan teknologi informasi juga harus diperhatikan. Penyebaran informasi palsu atau hoaks dapat memicu ketegangan sosial dan politik, yang pada akhirnya menambah semangat bela negara di kalangan masyarakat.
Hambatan dalam kemakmuran
- Kemakmuran bangsa tidak dapat dicapai tanpa adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Namun, terdapat banyak hambatan yang menghalangi upaya tersebut. Korupsi, misalnya, menjadi salah satu penghalang utama yang merusak sistem pemerintahan dan kepercayaan masyarakat. Dari sudut pandang mahasiswa, penting untuk memahami bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab setiap individu. Kesadaran dan partisipasi aktif mahasiswa dalam gerakan anti-korupsi dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan akuntabel.
- Gangguan politik dan sosial
- Gangguan sosial dan politik juga merupakan isu serius yang dihadapi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah seringkali menimbulkan aksi demonstrasi atau bahkan anarki. Dalam konteks ini, siswa memiliki peran penting dalam menyuarakan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Melalui diskusi dan dialog yang konstruktif, mereka dapat berkontribusi pada proses pengambilan keputusan yang lebih baik. Selain itu, pendidikan politik di kalangan pelajar perlu ditingkatkan agar mereka lebih paham tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
III. KESIMPULAN
Bela Negara merupakan bagian integral dari strategi Indonesia untuk mencapai kesejahteraan nasional di tengah berbagai tantangan. Dengan memupuk rasa identitas nasional dan tanggung jawab yang kuat di antara warga negaranya, Indonesia bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang tangiiguh yang mampu mengatasi ancaman internal dan eksternal. Komitmen terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 menjadi prinsip panduan untuk upaya ini, memastikan bahwa setiap warga negara berkontribusi pada pertahanan negara sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
- Ari Nurhayati, Arifuddin Uksan, Editha Praditya Duarte. (2022). Upaya Bela Negara di Era Society 5.0 . Jurnal Kewarganegaraan, Vol. 6 No.2.PDF .
- Raden Mas Jerry Indrawan, Efriza. (2018). Membangun Komponen Cadangan Berbasis Kemampuan Bela Negara sebagai Kekuatan Pertahanan Indonesia Menghadapi Ancaman Nir-Militer . Jurnal Pertahanan dan Bela Negara, Vol. 8 No.2, Hal 21-40.
- Nicole Felice. (2023). Hubungan Ketahanan Nasional dan AGHT . UNIVERSITAS BINUS.
- Â Indrawan, RMJ, & Efriza. (2018). Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) Indonesia di Masa Depan Sangat Bersifat Nir-Militer . Jurnal Pertahanan dan Bela Negara.
Â
Â
Â