Orang dengan Impostor syndrome merasa bahwa ia tidak pantas dengan apa yang sudah diraihnya. Mereka cenderung mengatribusikan apa yang sudah dicapainya dengan faktor-faktor eksternal seperti keberuntungan.Â
Oleh karena itu, penting untuk mereka merefleksikan apa saja yang sudah ia lakukan dan jalani untuk meraih pencapaian tersebut sehingga lebih mudah untuk mereka mengakui pencapaiannya sendiri. Mengakui apa yang sudah dicapai adalah salah satu kunci yang paling utama untuk melawan impostor syndrome.Â
Bicara dan berbagi perasaan Anda dengan orang lain (orang yang dekat dengan Anda)
Saat Anda berbagi perasaan Anda tentang suatu pencapaian yang Anda raih Anda tidak hanya bisa mengatasi rasa kesepian, Anda juga bisa mendapatkan feedback berupa pandangan orang lain terhadap perasaan Anda tersebut.
Mengatasi/menyingkirkan sifat perfeksionisme
Orang yang perfeksionisme memiliki standar yang terlalu tinggi untuk dirinya dan  mengejar kesempurnaan. Mereka cenderung mengkritik diri sendiri secara berlebihan apabila ia tidak bisa mencapai standar yang sudah ia tetapkan dan jarang merasa puas akan pencapaiannya karena merasa bisa melakukannya dengan lebih baik. Maka dari itu sifat perfeksionis sejalan dengan impostor syndrome.Â
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Daripada terlarut dalam ketidaksempurnaan, kesalahan, atau kekurangan, lebih baik kita menerima hal tersebut dan menjadikannya pembelajaran agar kedepannya bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Memberikan penghargaan pada diri Anda sendiri
Orang dengan impostor syndrome cenderung mengabaikan kesuksesan mereka yang mana nantinya akan semakin memperburuk sindrom  tersebut. Oleh karena itu, apabila suatu saat ada orang yang memuji pencapaian Anda, jangan langsung move on dari hal tersebut, Berilah waktu untuk diri Anda menerima feedback positif tersebut yang nantinya bisa membantu Anda untuk berbicara lebih positif mengenai diri Anda. Hal ini dapat membantu Anda menginternalisasi kesuksesan Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H