Mohon tunggu...
Dhiyaa Jauzaa Az Zahra
Dhiyaa Jauzaa Az Zahra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Baru Universitas Diponegoro Prodi Ilmu Komunikasi

Generasi Z yang lemah tapi tidak mudah menyerah. Menyukai buku sejak kelas 1 SD. Gemar menulis tetapi hanya untuk pribadi dan ingin mengembangkannya supaya dapat dinikmati orang ramai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karya Tangan Alam: Eksistensi Kearifan Lokal Tenun Corak Insang Khas Kalimantan Barat di Era Globalisasi

27 Februari 2024   09:37 Diperbarui: 27 Februari 2024   09:55 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diseminasi berbasis Kampung Batik Wisata

            Diseminasi merupakan proses penyebaran pengetahuan maupun informasi kepada khalayak luas. Diseminasi merupakan hal yang penting dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kampung Batik Wisata merupakan salah satu strategi diseminasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat lokal sebagai proses pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya Kampung Batik yang dikolaborasikan untuk wisata dapat menjadi sarana pelestarian kearifan lokal di masyarakat sekaligus dapat memberdayakan masyarakat supaya masyarakat mempunyai penghasilan dari kegiatan wisata.

           Dalam pelestarian tenun Corak Insang, Kampung Batik memberikan peluang yang besar terhadap pemberdayaan masyarakat lokal khususnya masyarakat Pontianak. Kampung Batik sendiri mendapat dukungan baik dari pemerintahan daerah Pontianak. Terdapat beberapa Kampung Batik yang berada di daerah Pontianak seperti Kampung Tenun Khatulistiwa dan Kampung Batik Kamboja yang menjadi sentra tenun Corak Insang.

Pelatihan terhadap Masyarakat

           Proses pelestarian suatu kearifan lokal bukan hanya sekadar pengenalan terkait suatu kearifan lokal. Akan tetapi, diperlukan pewarisan budaya supaya kearifan lokal tenun Corak Insang ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat luas tetapi juga dapat diteruskan keberlangsungannya. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan terhadap masyarakat khususnya masyarakat lokal di daerah Pontianak supaya tenun Corak Insang dapat terus diproduksi sehingga meminimalkan risiko kepunahan budaya. Salah satu cara pelatihan pembuatan tenun Corak Insang ini umumnya dilakukan di Kampung Batik atau Kampung Tenun. Sebab di Kampung Batik Wisata, pengunjung dapat melihat dan melakukan pelatihan pembuatan tenun Corak Insang.

          

          Kearifan lokal merupakan suatu hal yang harus dilestarikan dan menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Di era globalisasi yang memperbesar peluang degradasi kearifan lokal, mengharuskan seluruh lapisan masyarakat menyadari bahwa kearifan lokal menjadi harta berharga suatu negara khususnya bagi Indonesia. Sebagai negara dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu memberikan makna bahwa pluralisme adalah hal yang harus dijaga oleh masyarakatnya. Hal yang membuat masyarakat Indonesia berbeda adalah budayanya. Masyarakat Pontianak khususnya pelaku budaya di daerah tersebut telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga eksistensi tenun Corak Insang di tengah arus globalisasi. Oleh karena itu, pelestarian tenun Corak Insang yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman dapat menjadi langkah preventif untuk mencegah kepunahan tenun Corak Insang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun