Gen Z juga dapat menggunakan keterampilan mereka dalam teknologi untuk menciptakan aplikasi, situs web, atau bahkan media interaktif yang memfasilitasi diskusi dan edukasi tentang perubahan iklim. Kreativitas yang inovatif dalam penggunaan teknologi ini memberikan kontribusi nyata dan memudahkan masyarakat untuk ikut serta dalam berbagai aksi iklim.
Merayakan Sumpah Pemuda seharusnya bukan hanya sekadar mengenang sejarah, tetapi juga menghidupkan semangatnya dalam konteks tantangan masa kini, salah satunya krisis iklim. Bagi Gen Z, yang akan paling terdampak oleh perubahan iklim di masa depan, memaknai Sumpah Pemuda berarti turut memperjuangkan climate justice, yang tidak hanya berfokus pada lingkungan tetapi juga hak asasi manusia, keadilan sosial, dan kesejahteraan generasi mendatang.
Dengan memahami ketidakadilan iklim, memperjuangkan hak generasi mendatang, dan aktif berpartisipasi dalam berbagai inisiatif iklim, Gen Z bisa menjadi motor penggerak dalam perjuangan keadilan iklim. Dukungan dari masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan agar aksi mereka memiliki dampak yang lebih besar. Di momen Sumpah Pemuda ini, sudah saatnya generasi muda Indonesia berikrar bersama untuk masa depan yang lebih adil, lestari, dan ramah lingkungan bagi semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H