Mohon tunggu...
Dhita Mutiara Nabella
Dhita Mutiara Nabella Mohon Tunggu... Konsultan - Program Officer Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia - Pendiri Komunitas Cerita Iklim

I am a dedicated sustainability professional with a Master’s degree in Environment and Sustainable Development from University College London and a background from the Faculty of Mathematics and Natural Sciences at the University of Indonesia. In my current role as Senior Consultant for Net Zero Sustainability Transition at Equatorise, an international advisory firm based in London, I collaborate with institutions and governments to support Indonesian corporates and family offices in exploring opportunities within the UK and EU markets. I also help UK and EU-based entities unlock value and thrive in Indonesia, a growing hub in the Indo-Pacific region. My previous experience includes founding Climate Stories (Cerita Iklim), a youth community focused on climate change awareness, and working at the Research Center for Climate Change at the University of Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Masa Depan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabinet Prabowo: Langkah Reformasi atau Tantangan Baru?

14 Oktober 2024   22:25 Diperbarui: 14 Oktober 2024   22:50 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, fragmentasi kelembagaan juga dapat memperlemah koordinasi antar kementerian. Saat ini, KLHK memiliki kewenangan yang terpadu untuk menangani masalah lingkungan dan kehutanan. Dengan adanya pemisahan, bisa jadi terdapat dualisme kebijakan yang membuat implementasi di lapangan menjadi kurang efektif.

Rekomendasi untuk Kabinet Prabowo

1. Optimalisasi Kelembagaan: Jika ada reformasi dalam KLHK, penting bagi pemerintah memastikan struktur kelembagaan tetap kuat dan efisien, baik dalam hal koordinasi kebijakan maupun pelaksanaannya di lapangan. Dengan koordinasi yang baik, kebijakan lingkungan dan kehutanan dapat diterapkan dengan lebih efektif tanpa mengorbankan salah satu aspek.

2. Tingkatkan Sumber Daya dan Kapasitas Teknis: Untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, diperlukan sumber daya manusia yang kompeten dan peningkatan kapasitas teknis. Pemerintah dapat meningkatkan alokasi anggaran untuk riset dan pengembangan teknologi yang berkaitan dengan mitigasi perubahan iklim, serta memperluas jaringan kerja sama internasional dalam menangani isu-isu lingkungan.

3. Prioritaskan Penegakan Hukum Lingkungan: Salah satu kelemahan yang ada saat ini adalah penegakan hukum lingkungan yang masih lemah. Pemerintah perlu memperkuat upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan, baik melalui pengawasan yang lebih ketat maupun penindakan yang lebih tegas terhadap perusahaan atau individu yang melakukan perusakan lingkungan.

4. Libatkan Masyarakat dalam Proses Pengambilan Keputusan: Pelibatan masyarakat, khususnya masyarakat adat dan kelompok-kelompok lokal, sangat penting dalam upaya pelestarian lingkungan. Pemerintah perlu lebih inklusif dalam merumuskan kebijakan lingkungan dengan mendengarkan suara masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan dan terlibat langsung dalam pengelolaannya.

Wacana reformasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di kabinet Prabowo membuka diskusi yang luas tentang masa depan pengelolaan lingkungan di Indonesia. Meskipun ada argumen yang mendukung pemisahan kementerian ini, pemerintah harus berhati-hati agar langkah tersebut tidak malah melemahkan efektivitas kebijakan lingkungan dan kehutanan. Sebaliknya, penguatan kelembagaan, penegakan hukum, serta peningkatan koordinasi antar sektor dapat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin mendesak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun