Mohon tunggu...
Dhita Mutiara Nabella
Dhita Mutiara Nabella Mohon Tunggu... Konsultan - Program Officer Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia - Pendiri Komunitas Cerita Iklim

I am a dedicated sustainability professional with a Master’s degree in Environment and Sustainable Development from University College London and a background from the Faculty of Mathematics and Natural Sciences at the University of Indonesia. In my current role as Senior Consultant for Net Zero Sustainability Transition at Equatorise, an international advisory firm based in London, I collaborate with institutions and governments to support Indonesian corporates and family offices in exploring opportunities within the UK and EU markets. I also help UK and EU-based entities unlock value and thrive in Indonesia, a growing hub in the Indo-Pacific region. My previous experience includes founding Climate Stories (Cerita Iklim), a youth community focused on climate change awareness, and working at the Research Center for Climate Change at the University of Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Krisis Iklim Menurut Bill Gates: Lima Pertanyaan yang Perlu Ditanyakan

17 Mei 2021   21:18 Diperbarui: 17 Mei 2021   21:27 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.forestdigest.com/detail/1015/cara-mencegah-krisis-iklim-menurut-bill-gates

Bertepatan dengan Hari Buku Nasional (17/5), saya mencoba meresapi kembali pesan yang disampaikan oleh salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates, dalam tulisan dibukunya yang berjudul How to Avoid Climate Disaster. 

Saya memilih buku ini dibandingkan buku lainnya yang ingin saya ceritakan disini, salah satu pendorongnya adalah karena ditulis oleh seseorang yang bukan ahli iklim. 

Bill Gates merupakan seorang inovator dan investor, khususnya dalam bidang teknologi. Menariknya, ia dari dulu bersama Gates Foundation memiliki fokus dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Namun kini, ia memiliki perhatian yang lebih terhadap isu krisis iklim. Tentu, hal tersebut menandakan bahwa krisis iklim ini memang permasalahan yang penting dan serius.

Awalnya, saya mengira tulisan ini akan banyak hanya tentang opini Bill Gates saja, sebagai seseorang yang memiliki sudut pandang seorang pebisnis. 

Namun kenyataannya, buku ini kaya sekali akan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari para peneliti. Banyak data yang disajikan secara komprehensif dan diceritakan dengan alur yang mudah dipahami. 

Dari sekian bab yang dituliskan oleh Bill Gates, dalam tulisan ini, saya akan mencoba membagikan sub-bab yang saya rasa perlu banyak orang yang memahami hal tersebut.

Sub-bab yang menarik tersebut berjudul: Lima Pertanyaan yang Perlu Ditanyakan Dalam Setiap Percakapan Tentang Iklim. Mari kita telaah pertanyaan tersebut satu per satu.

Pertama: Seberapa Banyak Jumlah 51 Miliar Ton yang Sedang Kita Bicarakan?

Berdasarkan data terbaru, jumlah gas rumah kaca yang dihasilkan dari seluruh penjuru negara yaitu sebesar 51 miliar ton per tahun. Bill Gates menyatakan bahwa apabila ia mendapatkan sebuah angka, ia akan merasa lebih mudah apabila dibandingkan dalam bentuk persentase, bukan dalam bentuk perbandingan yang umum. Misalnya, jumlah gas rumah kaca tersebut setara dengan emisi sekian kendaraan selama sekian tahun. 

Bagi Bill Gates, perbandingan seperti itu tidak menjawab bagaimana solusi untuk mengurangi jumlah 51 miliar ton tersebut. Justru Bill Gates mengambil contoh seperti ini, Bill Gates dan Breakthrough Energy hanya akan mau melakukan investasi kepada teknologi yang mampu menghilangkan setidaknya 500 juta ton gas rumah kaca per tahun. Apabila diubah dalam bentuk persentase, 500 juta ton hanya sekitar 1% dari 51 miliar ton total global emisi. Dengan demikian, bisa lebih terbayang kan sebanyak apa 51 Miliar Ton tersebut dan sebanyak apa usaha yang perlu dilakukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun