Mohon tunggu...
Dhita Arinanda
Dhita Arinanda Mohon Tunggu... wiraswasta -

I find inspiration from hearing a song 'Time' by 'Chantal Kreviazuk'

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Di Inggris Bank Syariah Berkembang, Kok di Indonesia Malah Dilarang?

24 September 2014   04:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:45 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah pemikiran 'cerdas" yang terbuka oleh seorang Cameron, lantas dengan hal tersebut apakah Inggris kemudian disebut sebagai penganut ekonomi satu agama ? apakah Malaysia, Maroko, Tunisia dan paling tidak masih ada 19 negara lainnya juga sebagai penganut ekonomi satu agama ? Lihat saja di dalam negara-negara tersebut, masih ada kok bank konvensional di negara-negara itu.

Coba kita bandingkan kembali mana yang lebih fair, menarik bunga dari modal yang dipinjamkan untuk usaha atau menariknya dari laba yang dihasilkan oleh usaha tersebut ?Ada misi apa sih dalam pendirian bank syariah ini ?, Seharusnya dari pertanyaan-pertanyaan tersebut kita mau melihat lebih dalam lagi, bahwa bank syariah yang ada di negara kita itu semua berada di bawah korporasi yang jelas berorientasi laba. Sebagian malah dimiliki swasta seperti BCA syariah bank Victoria syariah, sebagiannya lagi milik pemerintah seperti Mandiri atau BRI syariah. Misi khususnya ya tentu saja untuk mendapatkan keuntungan itu.

Jadi logikanya begini saja, kalau ada "asumsi" yang mengatakan bahwa bank syariah itu didirikan untuk agenda terselubung (konspirasi/normatif), ya tinggal jawab saja, Kalau dari sudut pandang businessman ya tidak, kita bisa lihat BCA, itu ada kan BCA Syariah, padahal jelas-jelas kalau BCA itu siapa yang punya kan, tidak mungkin juga kan yang punya BCA punya agenda terselubung mau menegakkan syariat Islam di sana ?

Jadi dalam hal ini memang bisa dilihat sebagai peluang bisnis saja perbangkan syariah tersebut, kalau dilihat dari sudut pandang ilmu pemasarannya begini ilustrasinya, Segmen BCA konvensional mulai diambil oleh bank-bank syariah, nah selanjutnya daripada harus head to head sama bank-bank syariah ini, maka BCA bikin BCA syariah. Jadi BCA syariah ini digunakan untuk merebut kembali pangsa pasar yang hilang dan menghindarkan BCA head to head langsung sama bank-bank syariah lain dalam perebutan pangsa pasar, dan bisnis pun as usual.

Kesimpulanya kita jangan sampai salah memahami eksistensi dari bank syariah ini sendiri, lihat saja pemberlakuan bank syariah di negara-negara timur tengah (negara islam) saja masih mengalami kesulitan. Bukan karena mereka negara Islam atau bukan karena jelas sebagian besar dari mereka ini negara Islam. Masalahnya adalah sistem hukum mereka, terutama mereka yang ber-legal origin France Civil Law. Kemudian lihatlah justru Inggris yang malah berkembang ilmu dan penelitian tentang Islamic Finance-nya yang paling pesat.  Lantas apakah Inggris negara Islam ?

Dhita A

23 September 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun