Untuk jangka panjang kedepanya, ekonomi negara haruslah di-diversifikasi seluas-luasnya, sehingga apabila satu sektor terserang musibah, yang lain bisa mengkompensasi. Memperbaiki kehidupan berpolitik dan bermasyarakat kita, benahi infrastruktur, membersihkan KKN , serta membangun negara berbasis hukum yang adil dan kuat. Inilah sebenarnya aset-aset intangible negara yang penting, sebuah tanda dari peradaban yang unggul. Sehingga Kedepanya kita sudah tidak perlu lagi menjadikan kenaikan suku bunga BI sebagai satu-satunya alternatif.
Satu aset negara Indonesia yang jangan sampai lupa kita lupakan, kita adalah negara berpopulasi besar dan duduk diatas bumi yang kaya raya akan benda-benda alam yang berharga. Jadi akan sangatlah ironis sekali jika dengan potensi kekuatan ekonomi kita yang sangat besar ini, kita masih miskin dan berpikiran sempit.
Bukankah kata Bung Karno itu, kita (bangsa Indonesia) diharapkan bisa menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera, agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2,5 sen sehari, bangsa yang mau untuk bekerja keras serta mandiri (berwirausaha), bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli, dan bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita. Lantas kenapa pemerintah seakan-akan tidak memberi jalan yang lebar bagi para wirausahawan kecil tersebut ?
Dhita A
6 Oktober 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H