Mohon tunggu...
Dhita Amel
Dhita Amel Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SISWA SMA

hobi : menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Kerajaan Majapahit

29 Oktober 2024   07:58 Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:50 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hayam Wuruk: "Aku mulai merasakan beratnya mempertahankan persatuan ini, Gajah Mada. Majapahit kini bukan hanya menghadapi ancaman dari luar, tapi juga dari dalam."

Gajah Mada: "Paduka, walau begitu, kita tak boleh menyerah. Selama kita bersatu, Majapahit akan tetap bertahan. Rakyat akan mengingat kita sebagai pemersatu Nusantara."

Hayam Wuruk: "Namun, apakah kekuasaan ini sungguh mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat? Aku khawatir, setelah aku tiada, Majapahit akan mengalami kemunduran."

Gajah Mada: "Paduka, saya akan selalu setia pada Majapahit dan siap menjaga keutuhan kerajaan ini. Demi Majapahit, saya siap berkorban."

Koda

Setelah wafatnya Hayam Wuruk, Majapahit mulai mengalami kemunduran. Konflik internal serta munculnya pengaruh Islam di Jawa memengaruhi kekuasaan Majapahit. Pada abad ke-15, Majapahit akhirnya runtuh dan posisinya digantikan oleh Kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa. Walau demikian, pengaruh budaya dan peninggalan Majapahit masih terasa, terutama di Bali, yang tetap mempertahankan tradisi Hindu-Buddha hingga sekarang.

Analisis Unsur Kebahasaan

1. Bahasa Formal dan Baku: Penggunaan bahasa formal memberikan kesan kebesaran dan keseriusan dalam narasi sejarah Majapahit.

2. Kalimat Kompleks dan Panjang: Kalimat kompleks menunjukkan kronologi yang rinci dan memperjelas hubungan antar-peristiwa dalam sejarah.

3. Pilihan Kata: Terdapat diksi-diksi seperti "kejayaan," "menaklukkan," dan "berkorban," yang memberikan kesan dramatis dalam narasi.

4. Makna Denotatif dan Konotatif: Kata-kata seperti "runtuh" dan "persatuan" memiliki makna yang dalam dan simbolis. "Runtuh" menggambarkan akhir dari kejayaan, sedangkan "persatuan" menjadi simbol ambisi Gajah Mada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun