[caption id="attachment_208552" align="aligncenter" width="491" caption="Pantai Pelabuhan Ratu. Dok.pribadi"]
Lagi asyik-asyiknya bermain air di pantai, ada pemandangan yang menyedihkan. Masih banyaknya orang-orang yang membuang sampah di laut, membuat pantai sering meninggalkan jejak sampah di pantai. Tidak hanya sampah plastik, tetapi juga sampah sterofoam kapal-kapalan yang diterbangkan menggunakan benang pun kami temukan. Jadilah kita bermain sambil membersihkan sampah dan menggulung benang. Padahal sudah disediakan bolongan khusus untuk mengumpulkan sampah.
[caption id="attachment_208555" align="aligncenter" width="491" caption="Bungkus makanan nyangkut di pasir pantai. Dok.pribadi"]
Air laut Pelabuhan Ratu yang bening dan menyegarkan membuat kami betah lama-lama bermain air. Kalau ingin istirahat dulu setelah lelah bermain air dan ingin berjalan-jalan di sekitar pinggir pantai, bisa menyewa kuda dengan tarif Rp 20.000,- per jam.
[caption id="attachment_208554" align="aligncenter" width="512" caption="Sewa kuda. Dok.pribadi"]
Atau ingin tantangan lebih lagi, bisa menyewa papan seluncur yang sudah di sediakan. Tapi bentuk papan seluncurnya tidak seperyi papan seluncur pada umumnya. Lebih seperti papan seluncur di Ancol untuk seluncuran di perosotan yang menurun.
Lalu bagaimana cara bermainnya? Kita bermain mengikuti arus ombak yang mengarah ke pantai.
Kalau baju kita terlanjur basah saking senangnya bermain di pantai tapi tidak membawa baju ganti, ada warung-warung yang menjual baju-baju mulai anak sampai dewasa dengan harga paling murah Rp 20.000,- .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H