Tidak hanya gamelan sunda yang dimainkan, pada saat itu diadakan pesta rakyat. Orang dari berbagai wilayah datang dan berkumpul membawa hasil bumi masing-masing. Hasil bumi itu dikumpulkan dan dilihat mana yang paling bagus. Kemudian hasil bumi tersebut dibagi-bagikan sampai habis kepada siapa pun yang mau atau dengan sistem tukeran. Jadi pada pesta rakyat ini, sistem barter dilestarikan.
[caption id="attachment_208542" align="aligncenter" width="346" caption="Dua dari 5 pemain, Dok.pribadi"]
Aku pernah menginap di Giri Jaya waktu masih duduk di bangku SD. Aku bela-belain nginep di sana karena ingin nonton wayang beserta gamelan khasnya langsung di tanah Sunda (biasanya aku diajakin papa nonton Wayang di Anjungan Jawa Barat, TMII). Tidur awalan dan tengah malam bela-belain bangun. Walaupun ga paham 100% bahasanya (bahasa sunda 100%) dan nama-namanya, aku senang menontonnya. Menarik dan eksotis.
Nb: emak = nenek
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H