Mohon tunggu...
DHINI RAHAYUNINGRUM
DHINI RAHAYUNINGRUM Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Persatuan Tulangan Sidoarjo

Anggaplah belajar sebagai kebiasaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

4 Februari 2024   05:24 Diperbarui: 4 Februari 2024   06:22 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Orientasi pada masalah (Foto: Dok Pribadi)

Permasalahan selanjutnya rendahnya tingkat kemampuan numerasi siswa dalam mengikuti pembelajaran berdasarkan faktor eksternal antara lain: (1) kurang praktik numerasi (Bettri Yusinaningrum, 2021); (2) iklim belajar yang kurang mendukung; 3) guru kurang kreatif sehingga siswa bosan (Nayla Ziva Salvia, Fadya Putri Sabrina, Ismilah Maula, 2022); 94) guru kurang tepat dalam menggunakan metode pembelajaran (Diyarko, 2016); (5) guru belum memetakan kemampuan numerasi siswa; 6) soal yang diberikan langsung pada tingkatan yang sulit; (7) media yang digunakan kurang mendukung dalam pembelajaran; (8) tidak adanya 

kebijakan kegiatan numerasi yang terprogram (Habsy & Suryoningsih, 2022). Sedangkan faktor internal yang berpengaruh pada rendahnya kemampuan numerasi antara lain: (1) Tingkat kecemasan peserta didik; (2) Siswa tidak terbiasa dalam

latihan soal; (3) Rendahnya motivasi siswa untuk menyelesaikan soal numerasi; (4) Siswa mudah menyerah dan rasa ingin tahu sangat rendah; (5) Siswa mengalami lost learning karena faktor daring; (6) Tingkat konsentrasi siswa yang kurang; serta

(7) Siswa mengalami ketidakpahaman membaca sebuah data dengan baik.

Berdasar hasil tes diagnostik yang dilakukan sebelum pendidik memberikan pembelajaran kemampuan literasi numerasi peserta didik rendah, yakni sebanyak 80% peserta didik masih kurang dalam soal-soal yang disajikan dalam bentuk tabel/grafik, hal ini juga di dukung dari hasil rapor pendidikan di SMA Persatuan Tulangan terkait kemampuan literasi dan numerasi yang masih rendah. Data tersebut juga didukung dari hasil wawancara dengan beberapa guru di sekolah bahwa kemampuan literasi dan numerasi peserta didik masih rendah. Dari hasil identifikasi permasalahan yang ada peserta didik cenderung memiliki minat baca yang rendah, mereka cenderung enggan membaca buku bacaan yang disajikan dalam bentuk teks panjang, mereka lebih suka bahan bacaan yang disajikan dalam bentuk gambar danwarna yang menarik serta ulasan dengan bahasa yang mudah difahami.

Rendahnya kemampuan numerik peserta didik terjadi karena kemampuan dasar matematis mereka rendah, dalam pembelajaran Kimia literasi numerik juga sangat diperlukan. Sebagian besar peserta didik kesulitan jika mereka diminta untuk menganalisis hasil data praktikum dan menyajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Kemampuan dalam menganalisis permasalahan yang disajikan dalam bentuk infografis juga masih rendah. Kemampuan High Order Thinking Skill (HOTS) juga masih rendah hal ini dapat dilihat dari hasil belajar mata pelajaran Kimia masih dibawah kriteria ketuntasan yang ditentukan.

Rumusan masalah yang dimunculkan pada penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan literasi numerasi peserta didik SMA Persatuan Tulangan kelas XII melalui pembelajaran berbasis masalah dengan media infografis. Tujuan penulisan best practice ini adalah menggambarkan efektifitas penerapan model pembelajaran Problem Based Learing untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi peserta didik melalui media infografis pada materi makromolekul kelas XII SMA Persatuan Tulangan. Manfaat penelitian ini antara laian, (1) guru dapat memahami model pembelajaran PBL (2) guru dapat mengetahui kemampuan literasi numerasi peserta didik (3) guru dapat mengetahui kemampuan menganalisis data yang disajikan dalam infografis.

Oleh karena itu sebagai alternatif solusi permasalahan tersebut, maka diterapkan model pembelajaran yang sesuai dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning melalui pendekatan Saintific dan TPACK untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi dengan media infografis.

METODE

 

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran terkait meningkatkan kemampuan literasi  numerasi peserta didik SMA Persatuan Tulangan kelas XII semester genap tahun 2023/2024 pada materi makromolekul. Objek penelitian ini sebanyak 15 peserta didik kelas XII MIPA-2 yang terdiri dari 13 peserta didik perempuan dan 2 peserta didik laki-laki. Analisis data diperoleh dari hasil observasi laporan hasil praktikum yang disajikan dalam bentuk infografis. Hasil praktikum yang dihasilkan yaitu sabun padat yang berasal dari minyak jelantah, minyak sawit dan minyak zaitun, dan laporan hasil praktikum yang dikemas dalam bentuk infografis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun