Mohon tunggu...
Dhina Lestari
Dhina Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

13 september 2003

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mereka Tetaplah Dua Pribadi yang Berbeda

20 November 2020   16:55 Diperbarui: 20 November 2020   16:55 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mah, Yah kan tadi Elis sudah bilang bahwa Elin sendiri yang tidak mau dibantu oleh Elis." Jawab Kak Aldi yang membela Elis

"Kamu tidak usah membela Elis ya Di, jelas -- jelas adikmu salah gitu kamu masih belain?" Kata Ayah pada Kak Aldi

"Sudah -- sudah, yasudah maafin Elis ya Yah, Mah, Lis, kak, daripada kita terus bertengkar gini" Jawab Elis

"T -- t t t t tapi kan Lis kamu gak salah, jelas -- jelas ynag salah itu Elin yang menolak ajakan mu untuk belajar bersama." Jawab Kak Aldi

"Tidak apa -- apa kak, aku tidak mau melihat keluarga kita bertengkar seperti ini." Jawab Elis

Semakin lama Elis pun memnjadi sangat tidak dihargai dirumahnya hingga sampai pada saat Elis sudah tidak tahan dan memutuskan untuk meninggalkan rumahnya secara diam -- diam. Dan keluarganya pun sama sekali tidak ada yang peduli tentang hal itu. Hanya Kak Aldi yang mengetahui hal itu dan tau keberadaan Elis.

Beberapa tahun kemudian, Elis kini sudah menjadi pengusaha muda yang sukses. Tak lama setelah Elis meninggalkan rumahnya, ternyata Ayahnya bangkrut dan saat Elis mengetahui hal itu tentu saja Elis membantunya tetapi tidak ia yang datang kesana melaikan pegawainya dengan memberikan sejumlah uang untuk keluarga nya disana. Hingga saat itu keluarganya juga tidak merasakan kehilangan Elis.

Hingga akhirnya kak Aldi bilang kepada ayah

"Yah, apa Ayah tidak merasakan kehilangan Elis?" tanya Kak Aldi pada Ayah

"Kan ada Elin di" jawab ayah dengan singkat

"Tapi Elis juga anak Ayah kan Yah? Kenap Ayah tidak pernah merasa bahwa Elis itu ada?" jawab kak Aldi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun