Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Perawat - Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Duta Percaya Diri Itu Bernama Kekeyi

7 Juni 2020   22:04 Diperbarui: 7 Juni 2020   21:58 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source from :picuki.com

Di era saat ini menjadi terkenal adalah sebuah kemudahan. Sangat jauh berbeda di zaman ketika kawula muda mengoleksi kaset pita lengkap dengan cover yang disertai dengan lirik lagu.

Masih terngiang di ingatan ketika saya menjadi Anak Band sewaktu zaman SMK dulu. Jangankan untuk bisa menjadi juara festival, untuk sekedar manggung di festival band atau parade band, kadang saya dan teman-teman harus membobol celengan terlebih dahulu untuk membayar biaya registrasi.

Biaya untuk mengikuti festival band saat itu kurang lebih sekitar 20 ribu hingga 50 ribu tiap grup. Biaya tersebut tentu belum termasuk biaya sewa studio latihan dimana setiap berlatih membutuhkan biaya 10 hingga 12 ribu tiap jamnya.

Untuk bisa berlatih di studio, maka sebagian pelajar saat itu harus rela untuk tidak jajan di kantin agar bisa ikut patungan membayar biaya rental studio.

Tentu saja ada kepuasan tersendiri ketika kami selaku anak band pengabdi efek distorsi bisa manggung di sebuah panggung besar. Meskipun kami sadar bahwa untuk merasakan panggung tersebut ada rupiah yang harus kami bayar.

Perjuangan untuk menjadi terkenal saat itu boleh dikata sebagai proses yang rumit. Untuk jadi terkenal saat itu, para seniman wabil khusus musisi harus memiliki skil yang mumpuni, sering manggung lalu menawarkan lagunya ke major label seperti Sony BMG, EMI, Trinity dan label yang lain.

Berbeda dengan era digital saat ini, dimana perkembangan teknologi telah menawarkan siapapun untuk bisa dikenal masyarakat di seluruh dunia. Syaratnya hanya 1, yakni memutuskan urat malu untuk membakar rasa percaya diri.

Kepercayaan diri merupakan salah satu hal yang dianggap sebagai salah satu faktor kesuksesan seseorang. Dalam hal ini sosok Kekeyi telah mengajarkan kepada kita akan pentingnya rasa percaya diri. Bayangkan, ketika banyak wanita bingung memilih alat make up, kekeyi justru menemukan teknik make up dengan balon. Menurut saya dia layak mendapatkan beasiswa untuk mengikuti kelas kecantikan.

Tutorial make up yang murah meriah tersebut ternyata diikuti pula oleh beauty vloger yang memang sudah cantik meski tanpa make up. Kekeyi-pun diundang untuk kolab di youtube chanel milik selebritis dan youtuber. Bahkan dirinya sempat diundang di Hitam Putih sebagai inspirator yang diiringi alunan piano dan beatbox.

Jika make up dengan balon tersebut digunakan oleh masyarakat di NKRI secara luas, tentu saja dia layak mendapatkan amal jariyah karena telah memberikan solusi bagi wanita yang ingin cantik secara hemat.

Namun, layaknya artis yang bertransformasi menjadi selebritis. Status kekeyi sebagai beauty vlogger kini dipertanyakan setelah kisah asmaranya dianggap settingan belaka.

Hal ini dikarenakan, sang Ibu dari Kekeyi pernah mengatakan kalau anaknya tidak punya banyak teman. Ibunya sendiri tidak percaya jika anaknya memiliki pacar.

Setelah dirinya diundang di televisi bahkan sempat bertemu 4 mata dengan Nagita Slavina, Kekeyi tampak terimpuls untuk mengikuti strategi selebritis dalam mendongkrak popularitas. Salah satunya adalah dengan membuat narasi hubungan asmara yang seakan harus diakui publik.

Meskipun kisah asmaranya tidak semulus pipi Lisa Black Pink, yang penting kisah asmara tersebut bisa menaikkan dirinya menjadi youtuber dengan viewer yang patut diperhitungkan.

Pundi-pundi kebencian dari warganet seakan menjadi pertanda bahwa dirinya tengah menanti notifikasi dari youtube atas pencapaiannya dalam menciptakan konten yang mengundang dislike.

Saya mengamati, beberapa selebritis yang sering wara-wiri di televisi adalah mereka yang kisah asmaranya ter-blow up di infotainment. Tentu saja mereka tak perlu antre berdesak-desakan untuk mengikuti ajang pencarian bakat. Seperti Vicky Prasetyo misalnya.

Kisah asmara Kekeyi setidaknya menjadi bukti bahwa dirinya mampu melihat peluang untuk menjadi tenar. Percuma menjadi juara 1 dalam ajang pencarian bakat tetapi minim kontroversi, karena yang seperti ini biasanya cuma tenar beberapa minggu lalu menghilang.

Ambisi Kekeyi untuk menjadi tenar memang patut untuk diperbincangkan, dan dikupas secara tajam setajam mulut tetangga. Komentar pedas netizen khas negeri +62 tentu saja menjadi penggerak perekonomian Kekeyi selaku content settingan creator.

Video klip yang berjudul 'Keke Bukan Boneka' yang sudah lenyap dari Youtube, secara fenomenal mampu menjadi trending mengalahkan jumlah viewers video kolaborasi Black Pink dan Lady Gaga. Tentu saja hal ini membuka mata kita bahwa di era revolusi industri 4.0, kita tidak perlu terlalu serius menggarap sebuah project atau karya untuk menjadi terkenal.

Kita tidak perlu belajar menyanyi kalau tujuannya hanya untuk membuat content di youtube. Tak perlu juga belajar public speaking dengan harga jutaan untuk menjadi Food Vlogger. Siapapun bisa menjadi food vloger asal mampu menghasilkan suara detail ketika dirinya mengunyah makanan.

Kita tidak perlu kaget ketika melihat ada seseorang yang dirasa tidak berbakat tapi berhasil mendulang kesuksesan. Lha wong selebritis yang nggak mudeng politik aja bisa jadi anggota dewan, Bupati, Gubernur bahkan ada yang berhasil menjadi koruptor.

Alih profesi atau alih peminatan dalam menjalani hidup memang menjadi pilihan setiap orang. Kekeyi adalah sosok yang tidak merasa bingung akan kemana dirinya harus melangkah.

Sukses menjadi beauty vlogger, lalu menjadi mukbangers dan video klipnya berjudul 'Keke Bukan Boneka' berhasil menembus 4 juta viewers dalam sehari. Video tersebut seakan menandakan sebuah era dimana skill menyanyi tidak menjamin seseorang menjadi viral. Meskipun ada sebagian lirik yang dianggap plagiat dari lagu Aku Bukan Boneka yang dinyanyikan oleh Rini Idol.

Memang harus diakui sebelum video tersebut di take-down, ada beberapa netizen yang mampir di video tersebut hanya untuk membaca atau sekadar numpang nyengir di kolom komentarnya. Bahkan saat lagu berdurasi 3 menitan tersebut selesai, saya belum tuntas membaca semua komentar tajam nan pedih dan perih tersebut.

Meski demikian kita harus akui bahwa Kekeyi tidak bisa diremehkan untuk urusan pencapaian viewers. Atas prestasinya tersebut wanita berusia 25 tahun ini tentu tidak perlu antri untuk mengurus Surat Keterangan Sehat, kartu Pra Kerja, SKCK atau mengikuti antrian audisi ajang pencarian bakat.

Keberadaan Kekeyi semestinya menjadi panutan bagi generasi muda wabil khusus pengabdi rebahan untuk dapat meningkatkan rasa percaya diri dan sedikit bergerak untuk menciptakan sesuatu.

Tak apa dibenci orang, lha wong Greg Dean (Penulis Step by Step Stand Up Comedy) aja pernah menuliskan seperti ini, "kamu tidak bisa membuat semua orang mencintaimu".

Memang kebencian bisa melahirkan sikap permusuhan, namun era sudah berubah, saat ini kebencian juga mampu mendatangkan trafic. Sehingga tidak hanya dosa sang pembuat konten yang berkurang ketika mendapatkan kalimat pedas dari haters, tetapi sang pembuat konten juga berpeluang untuk mendapatkan uang dan popularitas secara instant.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun