Mohon tunggu...
Dhimas Dwi Prasasti
Dhimas Dwi Prasasti Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

futsal, naik gunung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Berbisnis dalam Prespektif Islam

13 Juli 2023   08:16 Diperbarui: 13 Juli 2023   08:21 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

c) Tidak akan menimbun kekayaan dengan keserakahan karena ia sadarharta di dunia bersifat sementara dan tidak mencari kekayaan dengancara apapun.

2. Prinsip Keadilan/Keseimbangan Ajaran Islam berorientasi pada terciptanya karakter manusia yangmemiliki sikap dan prilaku yang seimbang dan adil dalam konteks hubungan anatra manusia dengan diri sendiri, dengan orang lain(masyarakat) dan dengan lingkungan. Keadilan atau kesimbangan berarti bahwa perilaku bisnis harus adil atau seimbang. Keseimbangan berartitidak berlebihan dalam mengejar keuntungan ekonomi. Kepemilikan individu yang tidak terbatas, sebagaiman dalam system kapitalis, tidakdibenarkan.

3. Prinsip Kebenaran : Kebajikan dan KejujuranDalam konteks etika bisnis yang harus dilakukan adalah dalam halsikap dan perilaku yang benar yang meiputi dari proses bisnis hinggahasil dari keuntungan bisnis yang diperoleh. Kebajikan adalah sikapihsan, yang merupakan tindakan yang member keuntungan bagi oranglain. Dalam pandangan Islam sikap ini sanagat dianjurkan, sedangkankejujuran dipandang sebagai suatu nilai yang paling unggul dan harusdimiliki oleh seluruh masyarakat karena menjadi corak nilai manusia yang berakar.

4. Prinsip Kehendak Bebas atau Dibebaskan

Kebebasan berarti bahwa manusia sebagai individu dan kolektif punya kebebasan penuh untuk melakukan aktivitas bisnis. Yang tidak boleh dalam Islam adalah ketidakadilan dan riba. Dalam takaran ini kebebasan manusia tidak mutlak tetapi merupakan kebebasan yang bertanggung jawab dan berkeadilan. Manusia sebagai khalifah di muka bumi sampai batas-batas tertentu mempunyai kehendak bebas untuk mengarahkan kehidupannya kepada tujuan yang akan dicapainya.Manusia dianugerahi kehendak bebas (free will) untuk membimbingkehidupannya sebagai khalifah. Berdasarkan aksioma kehendak bebasini, dalam bisnis manusia mempunyai kebebasan untuk membuat suatu perjanjian atau tidak, melaksanakan bentuk aktivitas bisnis tertentu, berkreasi mengembangkan potensi bisnis yang ada (Beekun,1997 : 24).Dalam mengembangkan kreasi terhadap pilihan-pilihan, ada dua konsekuensi yang melekat. Di satu sisi ada niat dan konsekuensi burukyang dapat dilakukan dan diraih, tetapi di sisi lain ada niat dan konsekuensi baik yang dapat dilakukan dan diraih. Terdapat konsekuensi baik dan buruk oleh manusia yang diberi kebebasan untuk memilih tentusudah harus diketahui sebelumnya sebagai suatu risiko dan manfaat yang bakal diterimanya

5. Prinsip Tanggung Jawab

Pertanggung jawaban berarti bahwa manusia sebagai pelaku bisnis mempunyai tanggung jawab moral kepada Tuhan atas perilaku bisnis.Harta sebagai komoditi bisnis dalam Islam adalah amanah Tuhan yangharus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Tanggung jawabmerupakan suatu prinsip dinamis yang berhubungan dengan perilakumanusia, bahlan merupakan kekuatan dinamis individu utnukmemeprtahankan kualitas kesetimbangan dalam masyarakat. Karenamanusia yang hidup sebagai makhluk social, tidak bisa bebas, dan semua tindakannya harus dipertanggung jawabkan.

KESIMPULAN

Etika adalah refleksi dari apa yang disebut "se control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dalam untuk kepentingan kelompok itu sendiri. Dengan kata lain bahwaetika lebih bersifat teoritis. Etika hanya berbicara mengenai nilai perbuatan baik dan buruknya manusia dengan tolak ukur akal pikiran. Bisnis diartikan menjadi suatu kesibukan atau kativitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan atau nilai tambah. Dalam ilmuekonomi, bisis merupakan organisasi yang menjual barang atau jasa kepadakonsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.

Etika bisnis islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuaidengan nilai-nilai islam, sehingga dalam melaksanakan bisnisnya tidak perlukhawatir, karena sudah diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar. Etika bisnis dalam bisnis sesuai tinjauan syari'at islam mencangkup dua sumber,yaitu Al- Qur'an dan Hadist. Dua sumber ini merupakan sentra segala sumber yang membimbing segala perilaku dalam menjalankan aktivitas umatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun