2. Praktek kebersihan di sekolah, sekolah dapat mengadakan acara/event kelas seperti lomba kebersihan kelas yang dapat memberikan edukasi maupun kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan sekolah. Tidak hanya itu, sekolah juga dapat mendorong para siswa untuk menjaga area-area yang memungkinkan nyamuk aedes aegypti berkembang biak seperti toilet, tempat-tempat pembuangan sampah, dan fasilitas cuci tangan.
3. Program kelas, selain lomba kebersihan kelas, sekolah juga dapat melakukan seminar, kelas, atau jam khusus tentang pencegahan demam berdarah yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua.
Di sini selain peran sekolah, diperlukan adanya peran masyarakat juga untuk menyebarluaskan informasi mengenai demam berdarah kepada anak-anak sehingga mereka dapat melakukan hal-hal kecil yang berdampak serta terhadap pencegahan demam berdarah. Adapun upaya peran anak-anak dalam kegiatan pencegahan demam berdarah adalah:
1. Menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya dan menghindari penumpukan sampah di sekitar rumah.
2. Memastikan saluran pembuangan air lancar agar tidak terjadi genangan air.
3. Menggunakan obat anti nyamuk seperti lotion di area tubuh yang terbuka. Pastikan obat atau lotion yang dipakai sesuai dengan anjuran dokter atau petugas kesehatan.
4. Menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu saat tidur terutama pada malam hari.
5. Membersihkan tempat perindukan nyamuk dengan membersihkan bak mandi dan wadah penyimpanan air secara teratur seminggu sekali serta menutup rapat-rapat tempat-tempat yang dapat menampung air seperti ember, botol terbuka, atau kaleng bekas.
Dalam upaya untuk melindungi anak-anak dari ancaman demam berdarah, sosialisasi menjadi salah satu cara untuk menyadarkan serta memberikan perhatian kepada anak-anak terkait penyakit demam berdarah. Dengan begitu, anak-anak akan mendapatkan concern mengenai bahaya virus demam berdarah.