"Dulu kan waktu SMP ada juga tuh ekstra, kayak DKG (pramuka) ,Paduan suara, OSIS, Basket, Voly, Jurnalis, dll. Kenapa satu pun kamu gak ada yang minat? Padahal menurutku kamu berkembang di SMA gara-gara kamu mau membuka lembaran baru dengan keluar dari zona nyamanmu untuk ikut ekstrakulikuler."Â Tanyaku
"Ya itu, aku merasa masih hidup dibawah tekanan temen-temen SD yang sama-sama hijrah ke SMP yang sama. Di SD perlakuan teman-temanku yang tak pandang bulu memberikan bully an baik itu fisik maupun mental padaku, membuatku benar-benar trauma. Di SMP juga begitu, dominasi teman-teman yang saat itu dikenal dengan sebutan Hitz dan begitu memandang kasta. Hal itu membuatku bukan berarti apa-apa disana."Â Ujarnya dengan sedikit menahan emosi.
Dari percakapan kami di atas, kita tahu hal pokok yang di terjadi saat itu adalah tindak bullying, lalu bagaimana sih sebenernya bullying itu, kita sering mendengar namun bisa jadi kita hanya paham sekilas tentang sebutan itu.Â
Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita. Menurut Coloroso (2006) ada 4 bentuk perilaku bullying yaitu:
1. Bullying secara verbal (hinaan, celaan, fitnah, intimdasi, kritik-kritik kejam, kata-kata kasar, dan sebagainya)
2. Bullying secara fisik ( memukul, menendang, menampar, meludahi, merusak barang-barang milik korban, dan sampai pada kekerasan seksual)
3. Bullying secara Rasional (sikap-sikap tersembunyi seperti pengucilan, pengabaian, penghindaran dari teman sebaya, cibiran, tawa mengejek, serta diskriminasi)
4. Bullying elektronik ( tindakan ini ditujukan oleh korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar, video, akun sosmed, dll) bentuk Bullying yang satu ini mungkin paling marak terjadi di era sekarang.
Bullying memiliki pengaruh secara jangka panjang dan jangka pendek terhadap korban bullying. Pengaruh jangka pendek yang ditimbulkan akibat perilaku bullying adalah depresi karena mengalami penindasan, menurunnya minat untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru, dan menurunnya minat untuk mengikuti kegiatan sekolah.Â
Sedangkan akibat yang ditimbulkan dalam jangka panjang dari penindasan ini seperti mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan baik terhadap lawan jenis, selalu memiliki kecemasan akan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-teman sebayanya (Berthold dan Hoover, 2000).
Mungkin hal itu juga yang dirasakan oleh teman saya kala itu.Â