Mohon tunggu...
Thomas Adhika Wibowo
Thomas Adhika Wibowo Mohon Tunggu... -

Ojo Dumeh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kebenaran...

10 April 2012   14:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:47 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah dan Benar adalah dua sisi koin mata uang. Bayangkan kalau kita main tebak-tebakan dengan koin 500an rupiah. Satu sisi bergambar Garuda dan sisi lainya bergambar bunga melati. Kita tebak gambar apa yang akan menghadap kita setelah koin yang dilempar itu jatuh.
Mungkin beberapa kali tebakan kita salah, dan bisa juga tebakan kita benar.
Intinya, kita tidak pernah tahu apakah tebakan kita salah atau benar, jika kita tak pernah melempar koin itu. Melempar koin adalah personifikasi dari aktivitas yang kita lakukan. Kita tidak pernah mendapat jawaban jika tidak melakukanya.

Semua orang takut salah dan itu wajar. Tanpa pernah merasa salah, seseorang tidak akan pernah mendapat kebenaran. Jadi Kesalahan adalah utusan Tuhan yang paling rajin memberi hadiah berupa keberanian. Keberanian untuk melakukan sesuatu. Sehingga mau melakukan sesuatu untuk mendapat kebenaran.

Bila seseorang merasa dirinya selalu benar, maka tanpa disadari ianya sudah terjebak dalam kubangan kesalahan. Hakikatnya kebenaran itu bukan milik kita. Kebenaran adalah milik orang lain yang dititipkan pada diri kita, karena mereka percaya bahwa diri kita mampu membawa amanah kebenaran yang dititipkan. Oleh karena itu jangan lagi ragu melakukan sesuatu karena takut salah. Sejauh yang dilakukan tidak melanggar hukum Allah atau melanggar hak-hak orang lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun