Mohon tunggu...
Dhifa Alief Mahmudin
Dhifa Alief Mahmudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Keluarga Pak Mardani - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

29 Desember 2023   19:19 Diperbarui: 29 Desember 2023   20:00 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abstraksi

Kemiskinan tetap menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Dalam konteks ini, kemiskinan tidak hanya sekadar masalah ekonomi, tetapi juga berakar pada sejumlah faktor sosial, budaya, dan politik yang kompleks. Kemiskinan sering kali diakibatkan oleh sejumlah faktor yang saling terkait. Keterbatasan akses pendidikan yang berkualitas, infrastruktur yang kurang memadai, ketimpangan ekonomi yang tinggi, serta ketidakstabilan politik dan sosial, semuanya menjadi kontributor utama terhadap tingginya tingkat kemiskinan. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu yang berada dalam kondisi miskin, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan ekonomi secara lebih luas. Kesenjangan ekonomi yang tajam dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan mengurangi daya saing suatu negara di tingkat global. Kemiskinan juga berdampak besar pada kesehatan, pendidikan, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Berbagai upaya telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat untuk mengatasi masalah kemiskinan. Program-program bantuan sosial, pengembangan infrastruktur, peningkatan akses pendidikan, serta pembangunan ekonomi di daerah terpinggirkan menjadi beberapa solusi yang telah ditempuh. Namun, tantangan-tantangan seperti korupsi, ketidakstabilan politik, dan perubahan iklim juga menghambat upaya-upaya ini, membutuhkan kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak untuk mencapai hasil yang signifikan.

Abstraction

Poverty remains one of the biggest challenges faced by Indonesian society. In this context, poverty is not just an economic problem, but is also rooted in a number of complex social, cultural and political factors. Poverty is often caused by a number of interrelated factors. Limited access to quality education, inadequate infrastructure, high economic inequality, and political and social instability are all major contributors to high levels of poverty. The impact is not only felt by individuals who are poor, but also touches broader social and economic aspects. Sharp economic disparities can hamper overall economic growth and reduce a country's competitiveness at the global level. Poverty also has a major impact on health, education and overall quality of life. Various efforts have been made by both the government and non-governmental organizations to overcome the problem of poverty. Social assistance programs, infrastructure development, increasing access to education, and economic development in marginalized areas are some of the solutions that have been taken. However, challenges such as corruption, political instability, and climate change also hamper these efforts, requiring hard work and collaboration from all parties to achieve significant results.

Pendahuluan

Kemiskinan telah lama menjadi sorotan utama dalam panorama sosial ekonomi Indonesia. Meskipun telah terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa dekade terakhir, namun kemiskinan masih menjadi masalah serius yang menghantui sebagian besar penduduk Indonesia. Fenomena ini menyoroti kompleksitas tantangan sosial, ekonomi, dan politik yang masih harus diatasi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun terjadi penurunan tingkat kemiskinan dari tahun ke tahun, pada skala yang lebih mikro, terlihat kesenjangan yang signifikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau di Indonesia. Lebih dari 20 juta orang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Kemiskinan tidak hanya disebabkan oleh keterbatasan pendapatan, tetapi juga berkaitan erat dengan akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan yang berkualitas, infrastruktur yang memadai, dan kesempatan ekonomi yang merata. Ketidakadilan struktural, kebijakan yang tidak inklusif, serta konflik sosial juga turut menjadi faktor pendorong terjadinya kemiskinan yang persistent .

Dampak kemiskinan merasuki setiap aspek kehidupan masyarakat. Dari kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai, rendahnya tingkat pendidikan, hingga kesenjangan sosial ekonomi yang semakin melebar. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan individu, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.

Untuk memahami fenomena kemiskinan secara holistik, kita membutuhkan data yang akurat dan kredibel. Badan Pusat Statistik (BPS) dan berbagai lembaga riset terkemuka menyediakan data-data tersebut, yang dapat memberikan gambaran mendalam tentang kondisi sebenarnya serta tren perkembangan kemiskinan di Indonesia.

Masalah

Salah satu keluarga yakni keluarga Pak Mardani yang kami wawancarai dan kami analisa di Kota depok terkena dampak kemiskinan dikarenakan adanya perubahan posisi pekerjaan yang sangat mengubah kondisi perekonomian keluarga nya, sebelumnya beliau bekerja sebagai penjaga makam wakaf yang diberikan upah perbulan yakni Rp. 1.500.000, akan tetapi posisi nya saat ini sudah lengser dan digantikan oleh orang lain dikarenakan adanya perubahan sistem operasional makam, olehkarenanya pak mardani pun tidak bekerja lagi sebagai penjaga makam, saat ini pak Mardani bekerja sebagai penjaga rumah di suatu perumahan, beliau bekerja di tempat tersebut sangat memiliki penghasilan yg sangat sedikit untuk keluarga nya, yakni hanya Rp. 500.000 perbulan, itu yg paling banyak ia dapat, terkadang ketika tidak ada panggilan untuk menjaga rumah, beliau tidak mendapatkan uang, istri pak Mardani tidak bekerja dan hanya sebatas ibu rumah tangga saja, anak pak Mardani yg paling kecil berumur 13 tahun, dan masih bersekolah, lalu ke 2 anak nya pak Mardani sudah berkeluarga masing masing, akan tetapi kondisi keluarga mereka pun masih di ambang kesusahan, sehingga pak Mardani tidak mendapatkan bantuan dari anak anak nya, pak mardani yang sudah berusia 60tahun masih giat bekerja membanting tulang memikul kewajiban yang ia tanggung untuk keluarga nya.

Metode pelaksanaan

Untuk menanggulangi masalah perekonomian keluarga pak mardani, kami mencoba memberikan pemberdayaan serta fund raising kepada keluarga pak Mardani yakni dengan memberikan beberapa sembako, serta kami pun memberikan saran kepada bu Wati selaku istri pak mardani untuk berjualan minuman serta camilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga nya.

Kami memberikan modal berupa alat alat untuk berjualan, serta memberikan pemberdayaan berupa sembako seperti minyak goreng, gula, tepung, telur, makanan makanan pokok, beras, dan berbagai macam lainnya.

Kami mengajak orang orang di sekitar kami untuk melakukan donasi kepada pak Mardani, serta kami menyebarkan beberapa link bantuan seperti link Kitabisa.com, yang dimana pada link tersebut sudah tertera bagaimana kondisi pak Mardani agar orang orang yg mau berdonasi bisa mempertimbangkan.

Setelah kami berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp.1.050.000, uang tersebut kami pergunakan untuk membeli kebutuhan kebutuhan yang kami rencanakan, diantaranya adalah alat alat berjualan, sembako, dan kebutuhan lainnya.

Hasil Dan Pembahasan

Kegiatan

Hal yang pertama kami lakukan adalah melakukan perencanaan serta penyeleksian kaum dhuafa yg ingin kami bantu, pada akhrinya kita sepakat untuk membantu keluarga pak mardani, setelah itu kami menyusun kegiatan kami yang pertama adalah pengumpulan dana donasi, melalui chat serta meminta sumbangan kepada keluarga dan kerabat kami, dan hasilnya pun terkumpul penuh sebanyak Rp. 1.050.000, dari uang tersebut kami pergunakan sebagai dana sembako dan bantuan pemberdayaan untuk keluarga pak mardani, kami sepakat untuk membantu perkembangan perekonomian keluarga pak mardani dengan memberikan sebuah usaha kecil kecilan untuk keluarga pao mardani yakni menjual jajanan anak anak.

Hal hal yang kami beli dari uang yang kami kumpulkan adalah sembilan bahan pokok, alat2 untuk berjualan, barang barang dagangan untuk usaha pak marda, serta beras, kami menggunakan kendaraan pribadi berkeliling untuk membeli keperluan keperluan tersebut .

Lalu kegiatan kami selanjutnya adalah dengan melakukan serah terima sembako kepada keluarga pak mardani, Alhamdulillah pak mardani menerima semua sumbangan yang kami berikan kepadanya.

Berikut adalah foto dokumentasi dari kegiatan kami.

gambar 1.2
gambar 1.2

gambar 1.3
gambar 1.3

Kesimpulan

Kegiatan yang kami jalankan Alhamdulillah berjalan dengan baik, dengan banyaknya rintangan yang kami hadapi akan tetapi memiliki hasil yang cukup berkesan untuk kami, yakni dengan bersyukur dan menerima semua apa adanya insyaallah hidup akan terasa lebih tenang, yang kami dapat dari keluarga pak mardani adalah dengan bersyukur dan terus berusaha demi kebaikan diri serta keluarga.

Meskipun banyak rintangan yang kami hadapi pada saat kami melakukan kegiatan, akan tetapi semua sudah berhasil kami raih dengan hasil yang membuktikan bahwa kami bisa menyelesaikan tugas kami ini.

Ucapan Terimakasih

Terimakasih kepada kampus kami dan dosen pengampu, dikarenakan adanya tugas ini banyak pelajaran yang kami ambil, serta membuat kami lebih giat dan lebih keras untuk berjuang.

Dibuat oleh : Dhifa Alief M, Anas Ikhwan Salafy, Naufal Nur F

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun