Mohon tunggu...
DHIAULHAQ DHIAULHAQ
DHIAULHAQ DHIAULHAQ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hasil Analisis Pembelajaran Luring pada Masa Covid-19

19 November 2023   21:17 Diperbarui: 19 November 2023   21:20 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belajar dan Pembelajaran merupakan sebuah konsep yang berbeda,belajar merupakan sebuah proses perubahan perilaku seseorang yang berkaitan dengan (pengetahuan ,keterampilan,sikap, dan nilai-nilai).Belajar juga dapat kita temukan di mana saja dan kapan saja berbeda dengan pembelajaran,pembelajaran hanya di dapatkan ketika kita sedang berada di lingkungan sekolah dan dilengkapi oleh Tenaga Pendidik,peserta didik,alat/media yang mendukung pembelajaran tersebut.Pembelajaran adalah sebuah proses interaksi antara peserta didik dan pendidik serta sebagai sumber belajar pada lingkungan belajar.yang di mana pembelajaran dapat membantu para peserta didik agar dapat belajar dengan baik.Pembelajaran memiliki perencanaan/desain yang dijadikan sebagai rancangan belajar bagi para peserta didik.

a.) Konsep Belajar

Konsep belajar yang digunakan dalam video tersebut ialah dengan cara bernyanyi,bercerita,dan melakukan proses eksperimen warna.Cara yang pertama ialah dengan menyanyikan sebuah lagu,dalam lagu tersebut terdapat konsep angka dan juga huruf yang di mana anak-anak dapat mengetahui secara cepat terkait dengan pengenalan angka,huruf, dan bagaimana proses berhitung ketika dilakukan dengan bernyanyi,karena bernyanyi merupakan hal yang menyenangkan bagi anak-anak.Bernyanyi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri seorang anak.Cara yang kedua ialah dengan metode bercerita,hal tersebut di lakukan dengan cara seorang guru menceritakan sebuah kisah yang berjudul "Kontes Gurita Cerdas",hal tersebut bertujuan agar anak-anak dapat mengenal berbagai macam bentuk makhluk hidup yang berada di lautan maupun daratan.Dalam video itu terlihat bahwa seorang guru memberikan kalimat-kalimat pematik sehingga para peserta didik terlibat aktif untuk belajar dan mengungkapkan sebuah pendapatnya masing-masing.Dan cara yang ketiga ialah guru menyediakan alat dan bahan agar anak-anak dapat bereksperimen warna.Guru juga membimbing anak-anak tersebut sehingga anak-anak dapat mencampurkan berbagai macam warna dan mengahsilkan warna yang baru dapat disimpulkan bahwa mereka mendapatkan pengetahuan baru yang berkaitan dengan warna.

b.) Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar yang mereka lakukan jika dikaitkan dengan teori belajar ialah terkandung teori belajar behavioristik dan konstruktivistik,yang dimana teori behavior ini menjelaskan bahwa "Teori belajar behaviorisme adalah perubahan tingkah laku dari hasil pengalaman belajar ".(A.Mustika Abidin.,2020). Dilihat dari video pembelajaran tersebut guru sedang memberikan pengetahuan tentang makhluk hidup yang berada di lautan dan daratan dan guru tersebut memberikan arahan kepada anak-anak agar dapat mengingat kembali hewan apa yang pernah mereka lihat ataupun temui di dunia ini yang artinya mereka belajar melalui pengalaman yang ada pada diri mereka sendiri sehingga menimbulkan stimulus-respon.yang kedua adalah Teori konstruktivistik yang di mana teori ini bersifat membangun sebuah pengalaman yang lama menjadi pengalaman yang baru.Dalam video tersebut seorang guru sedang menceritakan sebuah kisah dan dalam cerita itu terdapat seekor binatang yaitu ikan hiu dan gurita,guru memberikan kalimat pematik sehingga ada seorang anak, dia mengatakan bahwasanya ikan itu ialah ikan paus,dan guru langsung mengatakan bahwa binatang itu ialah ikan hiu karena memiliki taring yang sangat besar.Dan dapat disimpulkan bahwa anak tersebut mendapatkan pengetahuan yang baru berdasarkan pengetahuan yang telah dia dapatkan di sekolah.

c.) Konsep Pembelajaran

Konsep pembelajaran yang digunakan ialah Project Based Learning yang di mana mereka belajar melalui hasil eksperimen warna.Project Based Learning merupakan sebuah metode pembelajaran yang mempunyai tujuan agar dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berkolaborasi,gotong royong, dan empati.Menurut kemendikbud metode PBL sangat cocok untuk diterapkan pada anak-anak karena dapat membentuk sebuah kelompok kecil dalam mengerjakan sesuatu.

d.) Peran Guru Jika Dilihat Dari Teori Belajar

Menurut pandangan konstruktivisme seorang guru berperan sebagai mediator dan fasilitator sehingga dapat membantu para peserta didik untuk belajar.Contohnya seperti, menyediakan pengalamn belajar yang positif,menyediakan media yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan para peseta didik,menyediakan sarana yang dapat menstimulus anak-anak,dan yang terakhir adalah evaluasi. Sedangkan menurut pandangan behavioristik peran guru ialah guru dijadikan sebagai individu yang aktif karena,pandangan behavior guru itu seperti komputer.

e.) Kedalaman analisis dari aspek b dan d

Konsep belajar menurut teori behavior adalah sebagai sebuah proses perubahan tingkah laku yang didapatkn dari hasil interksi bersama orang lain sehingga menimbulkan stimulus dan respon.Menurut teori behavior hal yang terpenting ialah masukan yang berupa stimulus dan keluaran yang berupa respon.conthnya seperti menceritakan sebuah kisah dan menyediakan alat peraga tertentu agar dapat membantu tingkt pemahaman para peserta didik untuk belajar.

Konsep belajar menurut teori konstruktivistik ialah pengetahuan dibuat secara aktif oleh para peserta didik,seseorang tidak akan menyerap pengetahuan dengan pasif.Dalam membangun sebuah pengetahuan baru,peserta didik diharapkan agar dapat  menyesuaikan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimilikinya melalui interaksi social antara guru dan murid .

Peran guru jika dilihat dari teori belajar dapat di simpulkan bahwa sebagai tenaga pendidik perlu mencitakan suasana belajar yang dapat membuat para peserta didik merasakan kenyamanan dan keamanan sehingga para peserta didik mampu untuk menghadapai berbagai macam persoalan yang sedang mereka alami,guru juga perlu mengaktifkan siswa untuk berfikir secara logis dan memberikan sebuah arahan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.Guru juga harus memberikan perilaku yang positif,serta dapat memberikan instruksi yang singkat agar mudah dipahami oleh para peserta didik.

f.) Referensi

Sumitra, A., Windarsih, C. A., Elshap, D. S., & Jumiatin, D. (2020). Meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia dini melalui metode bercerita menggunakan boneka jari. Jurnal Tunas Siliwangi, 6(1), 1--5.

Shahbana, E. B., Kautsar farizqi, F., & Satria, R. (2020). Implementasi Teori Belajar Behavioristik Dalam Pembelajaran. Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, 9(1), 24--33. https://doi.org/10.37755/jsap.v9i1.249

(Abidin, 2022)Abidin, A. M. (2022). Penerapan Teori Belajar Behaviorisme dalam Pembelajaran ( Studi Pada Anak ). An Nisa', 15(1), 1--8.

Masgumelar, N. K., & Mustafa, P. S. (2021). Teori Belajar Konstruktivisme dan Implikasinya dalam Pendidikan. GHAITSA: Islamic Education Journal, 2(1), 49--57. https://siducat.org/index.php/ghaitsa/article/view/188

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun