Mohon tunggu...
DHIAULHAQ DHIAULHAQ
DHIAULHAQ DHIAULHAQ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Labelling terhadap Motivasi Peserta Didik

23 Juli 2023   00:16 Diperbarui: 23 Juli 2023   00:22 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGARUH LABELLING TERHADAP MOTIVASI PESERTA DIDIK

DHIA'ULHAQ

NIM : 2200002021

Pada saat kita masih duduk di bangku sekolah ataupun berada di tempat yang lain, pasti tidak asing di telinga ketika mendengar seseorang berkata "kenapa sih kamu tidak bisa mengerjakan tugas dengan benar?", "kamu bodoh sekali,gitu aja ga bisa" dan seterusnya.serta bisa jadi kita juga pernah mengelontarkan kalimat yang dapat menyinggung seseorang saat kita sedang kesal.Hal seperti ini biasanya terjadi ketika kita sedang berada di sekolah ataupun di luar sekolah.Mereka juga menganggap kalimat seperti itu adalah hal yang sudah biasa terjadi di kalangan masyarakat.Tetapi penyebutan tersebut bukanlah sebuah penyelesaian ataupun ketuntasan saat sedang merasa kesal karena,dapat menjatuhkan mental dan motivasi yang berada dalam diri seseorang terutama para peserta didik.Tindakan seperti ini disebut dengan istilah "Labelling".

Labelling merupakan sebuah identitas yang diucapkan kepada seseorang dari apa yang telah mereka lihat ataupun lakukan.Hal ini biasanya dapat berupa kecerdasan, ciri khas yang dimiliki dalam diri seseorang yaitu cacat fisik,dan kelompok sosial contohnya ras ataupun agama. Pengalaman menerima ulasan negatif bisa menciptakan visi pengabaian diri seseorang, visi pengabaian pelabelan bisa menjadi bencana keterampilan interpersonal dan pengaruh negatif kemampuan seseorang dalam kehidupan pribadi dan sosial. Menurut (Lestari & Huda, 2022),pembelajaran di sekolah membentuk ekspetasi guru,namun guru terkadang berlebihan terhadap siswa yang memiliki intelegensi tinggi.

Dalam pembelajaran, kebanyakan dari peserta didik memperoleh label negatif  karena terlihat berbeda dengan yang  lain. Jika seorang anak diberikan label negatif akan membuat anak tersebut merasa tersinggung dan dijauhkan dari  teman-temannya.Anak  ini akan  mendapat  tekanan terhadap  dirinya  dan  akan  membuat  motivasi belajar peserta didik hilang.Motivasi memiliki pengaruh penting dalam proses pembelajaran.Orang tua dan guru diharapkan dapat memberikan motivasi ataupun pertahanan diri yang baik bagi peserta didik agar memiliki kekuatan serta dorongan semangat untuk meraih prestasi belajar.Motivasi yang dimiliki para peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajar seorang siswa.

Maka dari permasalahan tersebut dapat kita ketahui bahwa pentingnya membahas "Pengaruh Labelling Terhadap Motivasi Belajar" agar dapat mengurangi dampak negatif dari pelabelan siswa. Karena, berpengaruh terhadap motivasi para peserta didik.Teori psikologi pendidikan yang masuk ke dalam pembahasan ini adalah teori motivasi belajar siswa yang dimana, motivasi merupakan sebuah proses internal yang mengaktifkan,menuntun,serta mempertahankan perilaku peserta didik (Schunk,2000).

Labelling secara umum terbagi menjadi dua bagian yakni label negatif dan label positif.Tetapi, yang lebih banyak dijuluki oleh seseorang ialah pelabelan negatif.Berdasarkan pendapat dari Mulen bahwa jenis label negatif ini mewakili bentuk penghinaan dan ejekan.Mereka menggambarkan mekanisme kontrol sosial memperkuat bentuk kelompok yang tidak teratur (Kushendar dan Maba2017).Permasalahan ini sering terjadi di lingkungan Pendidikan.Banyak siswa yang memiliki pengalaman dalam pemberian label yang "buruk".Hal ini tentu saja akan mempengaruhi motivasi belajar siswa. secara psikologis. label negatif memberikan citra diri pada anak. berdasarkan Sigmund Freud "Pengembangan konsep diri" berkembang melalui pengalaman termasuk perilaku orang lain terhadap dirinya secara konsisten atau berulang-ulang (Harlin 2020).

Pelabelan positif menargetkan individu yang dianggap berperilaku dengan cara yang memenuhi harapan dan mematuhi norma sosial.pelabelan positif mendorong siswa untuk bertindak sesuai dengan pelabelan orang lain. Orang pintar terus belajar keras guna mempertahankan labelnya, dan orang penolong biasanya terus membantu orang lain sesuai dengan label yang diberikan kepadanya.Setelah mengetahui hal tersebut

Pengaruh label terhadap motivasi belajar siswa dapat berupa efek positif maupun efek negatif.yakni :

1.Konsep diri

Semakin banyak label yang melekat pada seseorang, pada akhirnya perilaku dan bahkan kepribadian orang tersebut akan terpengaruh sesuai dengan label yang dikaitkan dengan orang tersebut. Label negatif yang berulang membawa persepsi baru pada anak. Dia bertindak berdasarkan nama panggilan yang diberikan orang lain kepadanya. Misalnya, disebut malas, atau lebih buruk lagi, malas dalam suatu mata pelajaran dapat menurunkan rasa percaya diri dan motivasi belajar siswa. Setiap kali seorang anak diberitahu bahwa dia adalah anak yang bodoh dan berulang-ulang, muncul citra diri baru atau anak percaya bahwa dia sebenarnya adalah anak yang bodoh atau malas (Kushendar dan Maba, 2017).

2.Stigma Buruk Dampak selanjutnya adalah terciptanya stigma buruk. Menurut hasil wawancara yang diperoleh dari salah satu informan HS, pernah ketahuan menyontek oleh seorang guru saat ujian. Karena itu, dia merasa telah dikritik habis-habisan oleh gurunya. Karena dia diawasi setiap kali mengikuti ujian, gerak-geriknya terus dipantau, dan dia selalu dinasehatkan untuk jujur selama ujian. "Suatu ketika adikku, aku lupa kalau hari itu ada ujian setiap hari, dan aku tidak punya waktu untuk belajar. Maka saya berinisiatif membuat contekan di selembar kertas kecil. Tetapi ketika saya mengikuti ujian, saya terlalu takut untuk membukanya. Lebih buruk lagi, ketika saya memberikannya kepada seorang teman, dia mengatakan kepada saya tidak hanya bahwa dia tidak akan menggunakannya, tetapi itu untuk dirinya sendiri. Sejak itu, setiap kali guru saya mengadakan ujian, saya terus-menerus ditatap. Saya belum membuat contekan sejak kejadian itu, jadi saya tetap harus belajar. Dengan begitu Anda tidak bingung dengan tes mendadak. (Wawancara HS, 2022) Seperti diketahui, tentu sulit untuk menghilangkan stigma buruk pada seseorang.

Dari pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa pemberian label kepada para peserta didik dapat berdampak kepada motivasi belajar. Labelling merupakan  kondisi  ketika  seseorang  mendapatkan  julukan  dari  orang  lain  dimana  julukan  tersebut berdasarkan  perilakunya.  Dalam  pelabelan  ini  tidak  memandang  dimana,  kapan,  dan  kepada  siapa diberikan,  termasuk  remaja  yang  masih  dalam  tahap  pencarian  jati  diri.  Dalam  dunia  pendidikan misalnya, sering dijumpai guru memberikan julukan pada siswa-siswanya. Pemberian julukan ini dapat memberikan  dampak  negative  maupun  positif  terhadap  si  penerima  julukan.

REFERENSI

Anggraeni, A., & Khusumadewi, A. (2018). Biblioterapi Untuk Meningkatkan Pemahaman Labelling Negatif Pada Siswa Smp. Bikotetik (Bimbingan dan Konseling): Teori dan Praktik).Vol 2(1): hal. 109-114.

Zhila Jannati.(2021). PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG LABELLING NEGATIF MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK BERBASIS AL-QURAN.Jurnal Bimbingan Konseling Islam & Kemasyarakatan.Vol 4.(2)

Drs. Wahid Suharmawan M.Pd, & Dr. Eges Triwahyuni, M.Pd,.(2020).DAMPAK PSIKOLOGIS LABELING BAGI SISWA SMP.Jurnal ducation and Counseling : Universitas PGRI Argopuro Jember

Jasra Putra, Rudi Sudrajat.(2020). PENGARUH SISTEM ZONASI DAN NON ZONASI PPDB TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK.Jurnal Administrasi Pendidikan.Vol . 2, No. 1, 2020 - 26 -- 03 , hlm. 1 - 8

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun