Mohon tunggu...
DHIAULHAQ DHIAULHAQ
DHIAULHAQ DHIAULHAQ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Labelling terhadap Motivasi Peserta Didik

23 Juli 2023   00:16 Diperbarui: 23 Juli 2023   00:22 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin banyak label yang melekat pada seseorang, pada akhirnya perilaku dan bahkan kepribadian orang tersebut akan terpengaruh sesuai dengan label yang dikaitkan dengan orang tersebut. Label negatif yang berulang membawa persepsi baru pada anak. Dia bertindak berdasarkan nama panggilan yang diberikan orang lain kepadanya. Misalnya, disebut malas, atau lebih buruk lagi, malas dalam suatu mata pelajaran dapat menurunkan rasa percaya diri dan motivasi belajar siswa. Setiap kali seorang anak diberitahu bahwa dia adalah anak yang bodoh dan berulang-ulang, muncul citra diri baru atau anak percaya bahwa dia sebenarnya adalah anak yang bodoh atau malas (Kushendar dan Maba, 2017).

2.Stigma Buruk Dampak selanjutnya adalah terciptanya stigma buruk. Menurut hasil wawancara yang diperoleh dari salah satu informan HS, pernah ketahuan menyontek oleh seorang guru saat ujian. Karena itu, dia merasa telah dikritik habis-habisan oleh gurunya. Karena dia diawasi setiap kali mengikuti ujian, gerak-geriknya terus dipantau, dan dia selalu dinasehatkan untuk jujur selama ujian. "Suatu ketika adikku, aku lupa kalau hari itu ada ujian setiap hari, dan aku tidak punya waktu untuk belajar. Maka saya berinisiatif membuat contekan di selembar kertas kecil. Tetapi ketika saya mengikuti ujian, saya terlalu takut untuk membukanya. Lebih buruk lagi, ketika saya memberikannya kepada seorang teman, dia mengatakan kepada saya tidak hanya bahwa dia tidak akan menggunakannya, tetapi itu untuk dirinya sendiri. Sejak itu, setiap kali guru saya mengadakan ujian, saya terus-menerus ditatap. Saya belum membuat contekan sejak kejadian itu, jadi saya tetap harus belajar. Dengan begitu Anda tidak bingung dengan tes mendadak. (Wawancara HS, 2022) Seperti diketahui, tentu sulit untuk menghilangkan stigma buruk pada seseorang.

Dari pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa pemberian label kepada para peserta didik dapat berdampak kepada motivasi belajar. Labelling merupakan  kondisi  ketika  seseorang  mendapatkan  julukan  dari  orang  lain  dimana  julukan  tersebut berdasarkan  perilakunya.  Dalam  pelabelan  ini  tidak  memandang  dimana,  kapan,  dan  kepada  siapa diberikan,  termasuk  remaja  yang  masih  dalam  tahap  pencarian  jati  diri.  Dalam  dunia  pendidikan misalnya, sering dijumpai guru memberikan julukan pada siswa-siswanya. Pemberian julukan ini dapat memberikan  dampak  negative  maupun  positif  terhadap  si  penerima  julukan.

REFERENSI

Anggraeni, A., & Khusumadewi, A. (2018). Biblioterapi Untuk Meningkatkan Pemahaman Labelling Negatif Pada Siswa Smp. Bikotetik (Bimbingan dan Konseling): Teori dan Praktik).Vol 2(1): hal. 109-114.

Zhila Jannati.(2021). PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG LABELLING NEGATIF MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK BERBASIS AL-QURAN.Jurnal Bimbingan Konseling Islam & Kemasyarakatan.Vol 4.(2)

Drs. Wahid Suharmawan M.Pd, & Dr. Eges Triwahyuni, M.Pd,.(2020).DAMPAK PSIKOLOGIS LABELING BAGI SISWA SMP.Jurnal ducation and Counseling : Universitas PGRI Argopuro Jember

Jasra Putra, Rudi Sudrajat.(2020). PENGARUH SISTEM ZONASI DAN NON ZONASI PPDB TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK.Jurnal Administrasi Pendidikan.Vol . 2, No. 1, 2020 - 26 -- 03 , hlm. 1 - 8

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun