Kedua perilaku pasif, perilaku ini merupakan kebalikan dari perilaku agresif. Ini terjadi ketika pembicara malah selalu berusaha untuk menyenangkan lawan bicaranya, dia cenderung akan berbicara dengan lembut karena takut melakukan kesalahan atau mengecewakan lawan bicaranya.
Ketiga perilaku asertif, merupakan kegiatan berbicara dengan jujur dan langsung atau biasa kita menyebutnya dengan to the point. Perilaku ini dilakukan oleh orang yang aktif dalam mendengarkan dan membangun hubungan positif dalam jangka yang panjang. Orang yang berperilaku asertif biasanya memiliki sifat yang dapat menghargai dan menghormati atas kepentingan lawan bicaranya.
Bagaimana cara membangun komunikasi efektif?
Dibawah ini ada 5 cara efektif yang bisa kamu terapkan dalam mengembangkan komunikasi, yaitu sebagai berikut:
1. Kontak mata (eye contact)
Cara pertama yang bisa kamu aplikasikan yaitu adalah kontak mata. Kamu bisa menatap mata lawan bicaramu dalam setiap kesempatan percakapan kalian, hal ini bisa bikin lawan bicaramu merasa dihargai karena kamu benar-benar memperhatikan dia. Tetap pertahankan eye contact mu dengan dia supaya dia (lawan bicara) tidak beranggapan kalo kamu mengabaikan dia.
2. Ekspresi wajah (facial exspression)
Cara kedua yang bisa kamu lakukan adalah berbicara dengan menambahkan ekspresi wajah untuk mendukung apa yang kamu ucapkan. Dengan menerapkan ekspresi wajah, maka kamu bisa mengungkapkan perasaan mu secara tidak langsung serta suatu hal yang sedang terlintas di fikiranmu. Kita bisa ambil contoh, ekspresi tersenyum misalnya secara tidak langsung itu mengungkapkan keramahtamahan serta penghormatan atau suatu bentuk kasih sayang. Kalo ada seseorang yang tiba-tiba mengangkat alisnya ketika berada di tengah pembicaran, maka menunjukan ekspresi yang heran atau malah bingung. Banyak sekali arti dari ekspresi wajah seseorang dan itu dapat mengungkapkan apa yang sedang dia rasakan secara tidak langsung. Ekspresi wajah atau facial exspression merupakan gambaran emosi seseorang yang terlihat dari wajahnya ketika sedang berkomunikasi, maka dari itu kamu harus bisa tunjukan ekspresi kalo kamu tertarik sama pembicaraan yang di bicarakan lawan bicara kita dalam komunikasi, obrolan, percakapan dan pembicaraan.
3. Postur tubuh (body posture)
Postur tubuh kamu juga penitng loh dalam sebuah komunikasi. Setiap body posture yang kamu lakukan juga sama seperti ekspresi wajah yaitu sebagai pendukung ketika sedang berkomunikasi dengan lawan bicara, yaitu bisa dipakai untuk cerminan kamu dalam komunikasi tersebut. Bisa diambil contoh seperti kalo postur tubuh kamu tegap dan lurus kearah lawan bicara serta kamu menatap mata lawan bicaramu maka kamu tertarik untuk berbicara dengan dia(lawan bicara) atau mungkin kamu tertarik pada bahan obrolan tersebut. Kalo kamu menundukan kepala mungkin saja kamu ingin segera mnyelesaikan komunikasi mu dengan lawan bicaramu.
4. Selera berbusana (taste in dress)