Mohon tunggu...
Dhiah SaIdah
Dhiah SaIdah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Partisipasi "Coblos" Generasi Milenial Jelang Pemilu 2019

5 Desember 2018   04:39 Diperbarui: 5 Desember 2018   04:54 2892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesuksesan pemilu ditentukan oleh banyak hal, salah satu faktor utamanya adalah partisipasi masyarakat dalam memilih. Pada Pemilu 2019, pemilih generasi milenial menyumbang suara cukup banyak sehingga berpengaruh besar terhadap hasil pemilu. Meskipun generasi milenial mendominasi namun masih banyak yang bersikap apatis akan kegiatan politik terutam pemilu. Hal tersebut membuat kebanyakan generasi milenial melakukan golput.

Berbagai usaha tak luput dilakukan pemerintah dalam mengajak para pemilih untuk menggunakan hak suaranya, seperti menyelenggarakan berbagai program untuk menyukseskan pemilu seperti, KPU Goes to Campus, Festival Rumah Pemilu, dialog publik bertema "Peran Generasi Millenial dalam Menyongsong Pemilu 2019" yang digagas Komunitas Peduli Pemilu, dan masih banyak sosialisasi yang dilakukan melalui media sosial, seperti poster atau video iklan.

Usaha-usaha tersebut tidak lepas dari keterlibatan desain, fakta bahwa desain dapat menjadi wadah kreatif yang diciptakan untuk mendukung efektifitas publikasi. Suatu pesan yang ingin disampaikan akan menjadi lebih menarik dan komunikatif jika disokong oleh eksekusi desain yang tepat. 

Namun pengetahuan komprehensif akan dampak desain terhadap audiensnya masih terabaikan. Dalam lingkup desain untuk pemilu, terbukti dari survei yang dilakukan bahwa sebagian besar responden tidak menganggap benda desain sebagai pengaruh terbesar pemikiran mereka.

Banyak faktor yang mempengaruhi pemilih dalam menentukan memilih atau tidak. Faktor terbesar yang mempengaruhi pemilih ialah pandangan orang lain atau dari suatu sumber bacaan. Desain nyatanya belum berhasil menjadi faktor terbesar dalam mempengaruhi masyarakat untuk ikut memilih di pemilu. 

Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah desain yang dibuat selama ini kurang baik atau memang desain bukanlah termasuk subjek yang tepat dalam menempati posisi benda pengubah sistem nilai masyarakat.

B. Analisis

Benda desain memegang peran penting dalam merubah sistem nilai di masyarakat. Upaya mempersuasi generasi milenial untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2019 merupakan salah satu bentuk upaya dalam pemanfaatan desain itu sendiri. 

Seperti yang tertulis dalam buku "Sosiologi Desain" oleh Agus Sachari (2002), sosiologi desain menyangkut tiga unsur utama yaitu manusia, benda, dan sistem nilai. Ketiga unsur tersebut saling berkaitan, membangun kasualitas dalam ruang lingkup desain dan masyarakat. Terlepas dari unsur desain sebagai fokus utama penentu sistem nilai, atau dalam pembahasan ini sebagai penentu persepsi pemilih generasi milenial,  terdapat banyak aspek lain yang juga memiliki pengaruh. 

Berdasarkan pada wawancara kepada para pemilih pemula, mereka mengatakan bahwa faktor yang menyebabkan mereka ikut memilih adalah rasa penasaran dalam mengikuti pemilu pertama kalinya di tahun 2019, sedangkan yang memilih golput didasari oleh sikap tidak pedulian mereka terhadap dunia politik.

Nampaknya hingga saat ini desain masih belum mampu memberi pengaruh yang besar. Salah satu alasan kurang berhasilnya media desain dalam fungsinya sebagai penggiring pengertian publik adalah sikap apatis para calon pemilih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun