Mohon tunggu...
Dhia Fatinah Ibtisamah
Dhia Fatinah Ibtisamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya mempunyai keahlian dan hobi di bidang desain grafis dan mempunyai ketertarikan sekaligus antusiasme mengenai perfilman

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketertarikan Masyarakat dalam Menggunakan Transportasi Umum TransJakarta

8 Januari 2024   11:45 Diperbarui: 8 Januari 2024   12:10 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Jakarta - Sejak diresmikan pada tanggal 1 Februari 2004, TransJakarta menjadi transportasi publik yang menghadirkan solusi untuk mobilitas masyarakat dan mengubah wajah transportasi umum terkhusus daerah DKI Jakarta dan sekitarnya.  Kehadiran TransJakarta juga diharapkan dapat mengatasi kemacetan di daerah ibu kota Jakarta terlebih tarif yang dikenakan pun cukup murah berkisar Rp 3.500.

Menurut laporan dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, penggunaan Transportasi Umum TransJakarta mengalami peningkatan sebesar 20% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Faktor-faktor seperti peningkatan jumlah armada, pengembangan rute, serta penyediaan fasilitas yang lebih nyaman dan ramah lingkungan, dianggap menjadi pendorong utama meningkatnya minat masyarakat.

Salah satu penumpang tetap TransJakarta, Nathania Sofi (17), mengungkapkan bahwa TransJakarta cukup efektif menjadi transportasi untuk berkendara dibanding dengan kendaraan pribadi karena tarif yang dikenakan cukup murah.

"Buat gue sendiri lumayan efektif, karena gue sendiri juga menggunakan layanan TransJakarta untuk berpergian dan TransJakarta itu murah cuma Rp 3.500 aja kita udh bisa sampai ke destinasi yang ingin di tuju termasuk di Jakarta itu sendiri dan tentunya adem," ujar Sofi saat diwawancarai di halte palem semi.

Kemacetan di Jakarta kian hari semakin padat. Salah satu faktor penyebabnya adalah bertambahnya kendaraan bermotor. Data BPS DKI Jakarta menyebutkan, kurun 2018-2022, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta tumbuh 4,1 persen per tahun. Pada tahun 2022, terhitung sebanyak 26,4 juta kendaraan bermotor di Jakarta meliputi sepeda motor sebanyak 17,3 juta, mobil penumpang 3,8 juta, dan sisanya sebanyak 5 juta unit terdiri dari bus dan truk.

Upaya pemerintah pun tidak luput dalam mengatasi kemacetan di Jakarta dengan melakukan kebijakan ganjil-genap, pembangunan MRT, penambahan Armada TransJakarta, dan membangun Jalan Layang. Menurut Sofi, TransJakarta merupakan salah satu transportasi umum yang cukup membantu mengurangi kemacetan dan efisiensi waktu.

"Sudah cukup mengurangi kemacetan ya walaupun masih macet juga, karena biasanya penggunaan kendaraan pribadi hanya bisa membawa sedikit penumpang 1-4 tapi kalau menggunakan TransJakarta ini lumayan membantu dan untuk efisiensi waktu itu tergantung di jam-jam tertentu juga, tidak bisa disamakan dengan transportasi pribadi, tapi untuk mengurangi macet sangat terefisensi karena transportasi mobil juga menggunakan tol, sedangkan TransJakarta menggunakan rute dalam kota," ungkapnya.

Di sisi lain, menurut Tsabita Naila (19), yang merupakan non-pengguna TransJakarta ia menjelaskan bahwa TransJakarta sebagai transportasi publik kurang efektif dalam mengatasi kemacetan dan efisiensi waktu terkhusus di daerah Jakarta terlebih disaat ada gangguan keterlambatan estimasi perjalanan.

"Kalau ngebahas kemacetan di Jakarta, menurut aku, TransJakarta masih kurang dalam menanggulangi masalah membuang-buang waktu dan juga adanya keterlambatan atau gangguan di layanan TransJakarta, aku rasa dampak negatifnya ke waktu perjalanan aku jadi lebih signifikan," paparnya.

Segelintir permasalahan dalam transportasi publik TransJakarta meliputi bus mogok, terlambat dikarenakan kemacetan, dan over kapasitas. Hal ini pun turut dirasakan oleh Tsabita terkait over kapasitas di bus TransJakarta.

"Aku udah sering ngerasain kepadatan dan ketidaknyamanan di dalam TransJakarta, dan cukup berpengaruh banget sama kenyamanan perjalananku. Seperti nggak kebagian tempat duduk. Tapi buat aku, itu kayak bagian wajar dari naik kendaraan di kota sibuk. Selama aku bisa sampai dengan selamat ke tempat tujuan, aku nggak terlalu ambil pusing dengan kondisi di dalam bus," tutur Tsabita, pada Kamis (4/1/2024).

Ia berharap agar kedepannya TransJakarta bisa mengatasi permasalahan yang ada dan terus berkembang dan menuangkan inovasi agar tetap bisa memberikan pelayanan yang terbaik terhadap penumpangnya.

Terlepas dari polemiknya, TransJakarta masih menjadi opsi transportasi publik yang cukup digandrungi oleh khalayak luas. Keberhasilan ini tidak hanya tercermin dari peningkatan jumlah penumpang, tetapi juga dari dukungan positif yang terus mengalir dari berbagai kalangan masyarakat luas. Seiring berjalannya waktu, diharapkan TransJakarta dapat terus tumbuh sebagai solusi transportasi yang adaptif, menjawab kebutuhan dinamis masyarakat ibu kota dan menghadirkan fasilitas yang memudahkan di setiap perjalanannya. Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah, TransJakarta akan terus menjadi mobilitas perkotaan yang efisien dan berkelanjutan.

Sementara polemik seputar transportasi umum mungkin tak terhindarkan, TransJakarta terus berusaha untuk menjawab setiap kritik dengan solusi yang terintegrasi. Melalui dialog terbuka dengan masyarakat, TransJakarta terus menggali masukan dan saran untuk memperbaiki dan memajukan sistem transportasi ini. Dalam konteks ini, melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan TransJakarta menjadi suatu keharusan. Forum partisipasi publik dan survei kepuasan penumpang menjadi instrumen penting untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat. Polemik yang mungkin timbul tidak semata-mata menjadi hambatan, tetapi merupakan panggilan untuk terus melakukan perbaikan. TransJakarta terus membangun citra sebagai penyedia layanan transportasi yang dapat diandalkan dan responsif terhadap kebutuhan konstan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun