Broken Heart Syndrome atau dalam dunia medis disebut Takutsubo Kardiomiopati.Â
Ternyata stress atau emosi yang berlebihan dapat memicu gangguan kesehatan, salah satunya adalah pada kesehatan jantung, yang dikenal sebagaiTako-tsubo adalah sebuah pot yang digunakan untuk menangkap gurita di Jepang. Dan nama ini digunakan karena pada pemeriksaan lanjutan pada Broken Heart Syndrome, didapatkan gambaran pot seperti ini.Â
Sindrom ini ditandai oleh:Â
- Nyeri di dadaÂ
- Sesak nafas
- Detak jantung tidak normal
Tanda di atas muncul segera setelah seseorang mengalami stress emosional ataupun fisik yang berat.Â
Gejala di atas memiliki gejala yang sama dengan gejala serangan jantung. Serangan jantung pada umumnya disebabkan karena adanya gangguan pada pembuluh koroner yang menyuplai jantung. Tetapi pada Broken Heart Syndrome, Â dapat muncul gejala serangan jantung mendadak meskipun pembuluh koroner bersih.Â
Hal ini bisa terjadi pada Broken Heart Syndrome, karena terdapat adanya lonjakan hormon strees yang dapat mempengaruhi kerja jantung.
Apa saja yang bisa menyebabkan Broken Heart Syndrome:Â
- Kekerasan dalam rumah tangga
- Penurunan tekanan darah secara tiba-tibaÂ
- Sakit parahÂ
- Menerima berita burukÂ
- Kehilangan sesuatu atau seseorang yang disayangiÂ
- Argumen sengit
- Kerugian keuanganÂ
- Ketakutan yang intensÂ
- Berbicara di depan umumÂ
- Pesta kejutan atau kejutan lainnya
Apakah Broken Heart Syndrome ini berbahaya?
Beberapa orang dapat memiliki gejala ini dalam waktu yang lama. Gejala yang lama ini dapat menyerupai gejala gagal jantung. Meskipun, kejadian fatal jarang terjadi.Â
Jika memiliki beberapa tanda di atas setelah mengalami gangguan emosional yang berat, segeralah mencari bantuan medis profesional. Tidak ada salahnya untuk mencari cara untuk mengatasi stress agar kesehatan tetap dapat terjaga.Â
Referensi:Â
www.nm.org/healthbeat/healthy-tips/emotional-health/What-Is-Broken-Heart-Syndrome
www.health.harvard.edu/heart-health/takotsubo-cardiomyopathy-broken-heart-syndrome
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H