Mohon tunggu...
Dhea Nurfina Salsabilla
Dhea Nurfina Salsabilla Mohon Tunggu... Freelancer - Dhea Nurfina_XII MIPA 1

Never stop learning, because life never stop teaching~

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Takdir Berkata Lain

25 Februari 2022   23:50 Diperbarui: 26 Februari 2022   00:00 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dia pasti akan sangat sedih jika melihatmu seperti ini! Lihat dirimu! kamu bahkan mencabuti semua bendera kuning yang terpasang dirumah ini!”

“Kamu tahu melebihi siapapun Sher bahwa kita kehilangan sosok yang paling kita cintai! Kamu tahu itukan?!”

Aku bahkan hanya bisa mengangguk. Rasanya sesak. Sangat sesak seperti sebuah batu besar menikam tepat di dadamu.

Selanjutnya hanya ada suara isak tangis yang terdengar.

Setelah pemakaman aku mulai sadar sepenuhnya bahwa ini bukan hanya sebatas bunga tidur belaka. Aku menyiapkan hati dan mental untuk mendengar kebenarannya. Keluarga Sandra mengatakan bahwa ‘Sandra memiliki penyakit keturunan leukimia atau biasa dikenal sebagai kanker darah. Penyakit ini baru Sandra ketahui belum lama ini. Gejalanya seperti penyakit lainnya yaitu mimisan, gejala anemia, demam dan mengigil. Namun Sandra tidak menyadari bahwa belakangan ini berat badannya turun sangat drastis lalu tubuhnya mudah lelah dan meskipun beristirahat rasa lelahnya tidak hilang sepenuhnya. Terutama, ketika dia pulang setelah merayakan hari jadi pertemanan kalian. Sandra sangat drop saat itu dan tubuhnya terdapat banyak bintik merah-

Blank! itulah isi otakku sekarang. Bahkan aku tidak dapat mendengar dengan jelas kelanjutannya ceritanya. Lebih tepatnya, aku tidak sanggup mendengarnya. Rasa bersalah seketika menyergap dadaku. Sesak. Kali ini lebih sesak dari sebelumnya.

Aku terburu-buru keluar dari rumah Sandra dan berlari entah kemana. Biarlah kaki ini yang menuntunnya. Karena khawatir dengan keadaanku, Salsa mengikutiku dan membawaku menuju taman tempat kami merayakan hari istimewa kami. Rasanya kenangan yang tercipta disini begitu jelas. Namun rasanya berbeda, seperti ada yang hilang. Dan hanya meninggalkan sesak di dada. Lalu Salsa menggali di tempat dimana botol berisi rencana masa depan kami dikubur, Salsa mengambilnya dan kami membacannya.

“Yah kalian membukanya! Berarti saat ini aku sudah tidak ada disamping kalian. Maafkan aku ya! tidak memberitahu kalian soal penyakit ini. Aku tidak ingin kalian menatapku dengan tatapan kasihan dan menyedihkan seperti sekarang ini! Aku benci ya! Hei, stop menatapku seperti itu! aku tidak ingin hari-hari terakhirku harus dipenuhi dengan kata-kata semacam, kamu baik-baik saja San? Ayolah teman, siapa yang akan baik-baik saja saat seseorang sudah divonis sebuah penyakit?! Maka dari itu, aku merahasiakannya! aku tidak ingin kalian berteman denganku hanya karena kasihan melihatku. Sangat tidak ingin. Jadi mengertilah ya sahabat-sahabatku yang cantik! Hehehe. Dan juga terima kasih karena kalian, aku telah memiliki lebih dari cukup kenangan indah disisa hari terakhir hidup ini. Kalian harus hidup dengan baik ya?! Kalau tidak, aku akan ke mampir ke kamarmu dimalam hari untuk mengeceknya! HAHAHA. Sudah cukup panjang rupaya, intinya aku sangat bangga dan bahagia punya sahabat seperti kalian!”

Saat ini Sandra memang sudah tidak ada disini. Namun, dengan hanya mengetahui isi suratnya saja seketika wajah Sandra terbayang dengan jelas. Bagaimana ekspresinya ketika dia sedang menulis surat ini. Ah tidak! Aku baru menyadarinya ini bukan rencana masa depannya! Dia curang tidak menuliskannya~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun