Mohon tunggu...
Dhevi Anggarakasih
Dhevi Anggarakasih Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dhevi Anggarakasih

Just want to be the best version of me

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menyeruput Sumsum, Susu Goreng dan Es Pisang Ungu di Festival Kuliner Ngabuburit La Piazza

6 Juni 2018   17:35 Diperbarui: 6 Juni 2018   17:34 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es Pisang Ungu nan Romantis

Matahari  sedang terik-teriknya saat saya tiba di lobby Selatan La Piazza Kelapa  Gading. Waktu menunjukkan pukul 13.30. Waduh saya kecepetan datang lagi..Padahal janji temu bersama teman-teman rombongan KPK - Kompasianer Penggila Kuliner untuk BukBer di Festival Ngabuburit Kuliner La Piazza Kelapa Gading adalah jam 16.00. 

Maklum, saya sudah lama sekali tidak  berkunjung ke daerah ini. Mungkin terakhir ke sini sekitar tahun 2010. Takut  datang terlambat, nebenglah saya pada tetangga yang punya janji temu di  Gerejanya di kawasan yang sama. Dan...saya malah  datang kecepetan...hahaha...

Celingak celinguk ga ada siapa pun kecuali  seorang petugas security yang berjaga di depan pintu masuk. Yang setelah 3 kali menguap, saya dekati. Waktu saya tanya tentang Festival Kuliner  Ngabuburit, dia menunjukkan arah menuju lokasinya sambil memberikan  informasi bahwa event itu akan dimulai pada pukul 16.00 sampai dengan pukul 22.00. Tentu saja, namanya juga kuliner Ngabuburit. Pasti baru beroperasi menjelang jam berbuka. 

Baso Balungan Ukuran XXL dari Bakso T-Sumsum Mejiku
Baso Balungan Ukuran XXL dari Bakso T-Sumsum Mejiku
Saya pun meluncur ke TKP, tapi di situ juga sepi sekali. Dan panas. Hanya ada  deretan bangku  kosong, booth dan gerobak makanan peserta Festival Kuliner Ngabuburit yang jumlahnya sekitar 60an. Serta panggung dengan  deretan bedug di bagian belakang. Wah asyik...rupanya di Festival ini  ada live show nya juga. 

Tadinya  sih saya mau muterin semua booth dan gerobak makanan yang selintas judulnya mencabik cabik hati dan perut saya sambil memilih makanan apa saja  yang mau saya coba  nanti. Tapi  teriknya matahari yang bikin pipi saya terasa terbakar membuat saya memutuskan untuk ngeluyur di dalam Mall Kelapa Gading. Ngadem.

Jam  15.00 saya balik lagi ke TKP dan duduk di belakang gerobak  Siomay dan Lumpia  Ny.  Fransesca menunggu teman-teman KPK datang. Rombongan Lumpia menyusul rombongan Siomay yang digoreng  di depan mata saya membuat saya memutuskan ke mana hati ini akan  berlabuh nantinya. Ehm..

Teman-teman  rombongan KPK yang dimulai dengan Pak Sutiono Gunadi dan Mas Rahab Ganedra pun bermunculan secara sporadis menjelang jam berbuka, akhirnya juga  memutuskan untuk memilih base camp kami di belakang gerobak Siomay dan  Lumpia Ny. Fransesca tadi. :D

Kami pun berkeliling ke semua tenant kuliner yang ada, yang pas jam 16.00 hampir semuanya sudah buka. Dan menggalau berjamaah..Gimana ga galau coba, setiap kali mengitari 35 tenant booth, 23 tenant gerobak dan 2 tenant warteg yang ada di seluruh area Festival Kuliner Ngabuburit ini pilihan kami selalu berubah-ubah. Ada Es Cendol Elizabeth yang sempat happening itu, Baso Aci Bandung yang lucu dan imut-imut, Gulai Tikungan Blok M, Bakmi Mercon Ha-El, Es Pisang Ungu dan ES Duren dari Negeri Ungu yang terlihat segar, unyu dan romantis, Susu goreng yang unik - apa coba susu kok digoreng?! Tumpukan Jengkol Balado, Sambel Goreng Ati Ampela dan Sambel Goreng Udang yang ada di tenant Lotong Sayur Kezra yang bahkan bikin mas Rahab maju mundur untuk mencicipinya. Hehehe...

Susu Goreng - Pilihan Menu yang unik
Susu Goreng - Pilihan Menu yang unik
Pengennya sih bisa cobain semua ya, tapi pasti perutnya ga akan muat. Apalagi kalau pas bulan Ramadan begini, kayaknya kapasitas perut malah jadi menciut walaupun mulut selalu memiliki hasrat untuk terus mengunyah.

Jadi ya itu tadi, akhirnya pilihan saya jatuh pada Baso Balungan di tenant Bakso T-sumsum Mejiku yang deretan balungnya begitu ajib melambai-lambai di depan mata. Membuat saya bertekuk lutut. Sumpah, baru kali ini saya mencoba menikmati sumsum dengan cara diseruput menggunakan sedotan ! itu juga setelah memperoleh wejangan dari mas Rahab yang sudah pernah mencobanya. 

Dan ternyata masih salah, karena seharusnya saya menuangkan kuahnya dulu ke dalam balung raksasa berukuran XXL itu tadi dan menyeruputnya. Hahaha..Ternyata bukan saya saja yang tergoda menyeruput sumsum dari tulang belulang yang biasa bersliweran di film Flinstone ini, Ki Demang dan mbak Hidayah juga memilih menu yang sama. 

Menu ini tidak melulu balungan raksasa beserta sumsum wajib sruput di dalamnya tapi juga tandem dengan semangkok bakso urat, pangsit goreng berbentuk bunga yang menutupi mangkok dan sejumput mie yang untuk menghabiskannya perlu bantuan mas Rahab. Hhh..beres.

Selain Baso Balungan yang pada 2000 tahun mendatang mungkin akan menjadi fosil yang diteliti, saya juga mencoba Susu Goreng yang dipesan mas Rahab. Tepatnya mencomot saat yang punya meleng. Rasanya tidak begitu manis, dengan tekstur yang agak kasar dan rasa susu yang sangat samar. Pas dipadukan dengan secangkir kopi atau bahkan Teh Botol dingin. 

Hm..Eh, saya juga coba Es Pisang Ungu nan romantis pada akhirnya. Saya lupa itu pesanan siapa, sudah ada di depan saya soalnya. Hahaha.. Rasanya seperti Pisang lah pastinya dan segar. Ada yang sudah coba juga?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun