Menu ini tidak melulu balungan raksasa beserta sumsum wajib sruput di dalamnya tapi juga tandem dengan semangkok bakso urat, pangsit goreng berbentuk bunga yang menutupi mangkok dan sejumput mie yang untuk menghabiskannya perlu bantuan mas Rahab. Hhh..beres.
Selain Baso Balungan yang pada 2000 tahun mendatang mungkin akan menjadi fosil yang diteliti, saya juga mencoba Susu Goreng yang dipesan mas Rahab. Tepatnya mencomot saat yang punya meleng. Rasanya tidak begitu manis, dengan tekstur yang agak kasar dan rasa susu yang sangat samar. Pas dipadukan dengan secangkir kopi atau bahkan Teh Botol dingin.Â
Hm..Eh, saya juga coba Es Pisang Ungu nan romantis pada akhirnya. Saya lupa itu pesanan siapa, sudah ada di depan saya soalnya. Hahaha.. Rasanya seperti Pisang lah pastinya dan segar. Ada yang sudah coba juga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H