Mohon tunggu...
Dhevi Anggarakasih
Dhevi Anggarakasih Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dhevi Anggarakasih

Just want to be the best version of me

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mencegah "The Silent Killer" dalam Masakan Rumah

2 Februari 2017   00:05 Diperbarui: 2 Februari 2017   06:39 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simposium : Masakan Rumah, The Silent Killer?

Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional, Minyak Goreng Sunco menggelar Simposium berjudul Masakan Rumah, The Silent Killer? Acara yang dihadiri sekitar seratusan blogger, netizen dan pencinta minyak goreng Sunco ini berlokasi di Ballroom Cheers, Rumah Sakit Pertamina Pusat Jakarta serta menghadirkan empat narasumber dan brand ambasador Minyak Goreng Sunco, Christian Sugiono. 

Sesi pertama acara ini dimulai dengan pemaparan tentang Gizi : Kunci Untuk Menciptakan Anak Cerdas yang dibawakan oleh Dr. Entos Zainal, DCN, SP. MPHM - Sekretaris Jenderal Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Menurut Dr. Entos, Gizi sangat berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan otak. Kekurangan gizi dalam masa pertumbuhan tidak dapat digantikan dengan mencukupinya pada masa dewasa. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memicu terjadinya kelainan pada anak yang dikandungnya seperti kelainan jantung, rendahnya IQ , kerentanan terhadap infeksi tertentu dan lain sebagainya 

Jenis Gizi yang kita butuhkan dalam membangun dan meregenerasi sel-sel tubuh kita
Jenis Gizi yang kita butuhkan dalam membangun dan meregenerasi sel-sel tubuh kita
Dampak Kurang Gizi
Dampak Kurang Gizi
Pada sesi kedua, Ibu Theresia Irawati, SKM, MKes yang merupakan perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI mengajak kita untuk mencegah Penyakit Tidak Menular seperti Darah Tinggi, Stroke, Diabetes, dan Serangan Jantung yang akhir-akhir ini terus meningkat penderitanya dengan membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak dalam makanan kita sehari-hari. 

Konsumsi gula, garam dan lemak yang dianjurkan adalah dengan menerapkan kaidah G4 G1 L5 yaitu setiap harinya kita hanya diperbolehkan untuk mengkonsumsi 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam serta 5 sendok makan minyak. Selain itu kita diajak untuk menerapkan pola hidup sehat GERMAS yang baru-baru ini diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

gizi3-589203eb2423bd00175da8cd.jpg
gizi3-589203eb2423bd00175da8cd.jpg
Sesi ketiga yang dibawakan oleh ibu Tirta Prawita Sari mengajak para peserta untuk lebih aware saat membaca label kemasan makanan berkenaan dengan kandungan lemak di dalamnya. Pada umumnya jenis lemak terbagi menjadi : 

1. Saturated Fat atau Lemak Jenuh
2. Unsaturated Fat atau Lemak Tak Jenuh
3. Trans Fat (Lemak Trans)

Dari ketiga kategori lemak ini, yang paling berbahaya bagi tubuh adalah Trans Fat. Trans Fat terjadi akibat proses pengolahan makanan sehingga memiliki lebih banyak muatan radikal bebas hasil sisa oksidasi. Umumnya lemak ini terdapat pada snack, gorengan dan makanan kaleng . Di dalam tubuh lemak jenis ini akan meningkatkan kadar kolesterol jahat.

Lalu, apakah yang dimaksud dengan Silent Killer?

Silent Killer adalah penyakit-penyakit yang umumnya timbul tanpa gejala awal yang bisa terjadi akibat buruknya gaya hidup kita termasuk mengkonsumsi makanan secara berlebihan, dan pengolahan makanan yang keliru. 

Apa saja yang termasuk Silent Killer ?

Jantung koroner, Diabetes, Stroke dan Darah Tinggi.

Lalu, bagaimana caranya kita dapat mencegah terkena penyakit Silent Killer tersebut?

-Tentu saja dengan membatasi konsumsi pangan yang manis, asin dan berlemak, 

- Bijak dalam mengolah makanan -> menggunakan minyak goreng yang baik

- Melakukan aktivitas fisik secara teratur

- Memperbanyak konsumsi buah dan sayur

- Serta rutin mengecek kesehatan kita

Berbicara tentang minyak goreng yang baik dan sehat, Ibu Mulina Wijaya - Deputi Marketing Sunco memaparkan ciri-cirinya : 

- Bening artinya diproduksi dari bahan yang berkualitas

- Tidak mudah beku karena memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih sedikit

Selain itu, kita juga perlu berhati-hati dalam menggunakan kembali minyak goreng yang telah digunakan sebelumnya. Minyak goreng yang telah berubah warna sebaiknya segera diganti, karena itu artinya minyak telah rusak teroksidasi serta mengandung radikal bebas yang dapat memicu timbulnya kanker.

www.minyakgorengsunco.com 
www.resepsehat.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun