Golput merupakan cara yang salah dalam menyalurkan ekspresi politik. Mari kita lihat fakta pemilu yang terjadi di negara Paman Sam, pemilu 2016, yang di mana sebagian besar masyaraknya golput dalam pemilihan umum.
Â
Pemilu 2016 di Amerika Serikat
Menurut data hasil pemilihan presiden Amerika Serikat pada tanggal 10 November 2016, kurang lebih 50% warga Amerika Serikat tak menggunakan hak suranya dalam pemilihan umum, alias golput.[iii] Pemilu 2016 ini merupakan pemilu dengan tingkat partisipasi masyarakat paling rendah selama lima kali terakhir.
Data yang diambil dari CNN menunjukkan bahwa hanya ada sekitar 126 juta pemilih yang memakai hak suaranya dalam pemilu tersebut. Ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 55% dari seluruh warga Amerika Serikat yang menggunakan hak pilihnya.
Karena hal ini, pasca pemilu Amerika Serikat mengalami gejolak atau ketidakstabilan politik. Rakyat tidak menyangka bahwa Donald Trump yang menjadi presiden ke-45, bukannya Hillary Clinton seperti yang mereka harapkan.
Ekspresi ketidakpuasan rakyat diwujudkan dengan demonstrasi yang terjadi pasca Donad Trump diumumkan sebagai pemenang. Bahkan disebutkan bahwa sebagian masyarakat California pada Rabu, 9 November 2016 menuntut California memerdekakan negara bagian ini atau Calexit (California Esit) jika benar terbukti Donald Trump yang akan menjadi presiden. Selain itu, terjadi juga demonstrasi-demonstrasi lain yang berakhir anarkis dan aksi demo ini menyebar ke berbagai kota.
Sungguh disayangkan peristiwa di atas terjadi. Maka, telah terbukti nyata efek buruk golput dalam pemilihan umum 2016 yang terjadi di Amerika Serikat.
Â
Ketidakpercayaan terhadap pemerintah
Menurut saya penyebab utama seseorang golput dalam pemilu karena ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada. Jika memang demikian apa yang bisa kita lakukan? Apakah kabur dan melarikan diri dari dunia politik? Dan itu diekspresikan dengan golput dalam pemilu?