Mohon tunggu...
Dhena Aldhalia
Dhena Aldhalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan 2019 Universitas Lambung Mangkurat

TMI: MBTI aku INTJ, tidak terlalu suka keramaian, dan suka baca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Manis Coklat, Si Hitam Kopi: Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia

26 Oktober 2022   23:54 Diperbarui: 27 Oktober 2022   00:01 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok 7 Modul Nusantara (Dokpri)

Jember, 22 Oktober 2022

Pada minggu kali ini kami Kelompok 7 Modul Nusantara PMM Inbound Universitas Jember berkegiatan dengan agenda Inspirasi 2 ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia yang berada di Jl. PB. Sudirman 90, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

Kami berangkat dari Universitas Jember menggunakan Lin (alat transportasi dalam kota Jember) pukul 9 pagi menuju ke Puslitkoka, dalam perjalanan kami juga melewati pasar hewan serta beragam alat kebutuhan bertani seperti cangkul bahkan beragam jenis pisau. Banyak hewan yang ditawrakan, dari domba, anak domba, ayam hingga hewan peliharaan seperti ayam dan kelinci.

Tidak jauh dari pasar hewan, kami sampai di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao dan ditemani oleh salah satu staf yang bekerja di Puslitkoka untuk berkeliling juga sedikit sharing terkait profil puslitkoka. 

Dari tempat pembelian tiket, kami melanjutkan mini tour menggunakan bis terbuka yang merupakan alat trnsportasi yang digunakan untuk membawa pengunjung berkeliling melihat perkebunan kako, kopi dan beragam jenis tanaman yang ada di sini.

Bus terbuka yang membawa Pengunjung berkeliling Puslitkoka (Dokpri)
Bus terbuka yang membawa Pengunjung berkeliling Puslitkoka (Dokpri)

Kami berkeliling melihat hamparan pohon kakao yang sudah berbuah lebat sampai ke tempat tujuan pemberhentian, yakni sebuah pendomo yang tepat di depannya terdapat penangkaran rusa serta di sampingnya terdapat kantin yang menyediakan makanan dan minuman yang bisa dibeli oleh pengunjung.

Di gazebo, Pak Haris Budiman yang merupakan staf Puslitkoka yang hari ini mendampingi kami memberikan sedikit penjelasan dan profil singkat Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. 

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia atau kerap dikenal dengan "Puslitkoka" merupakan lembaga riset serta pengembangan kopi da kakao yang didirikan pada 1 Januari 1911 saat zaman kolonial Belanda dengan nama "Besoekisch Proefstation" yang merupakan salah satu lembaga dibawah koordinasi VOC (pada masanya).

Pada dasarnya, Puslitkoka ini tidak hanya mengembangkan kopi dan kakao akan tetapi juga beberapa jenis komoditas impor Jember, yakni tembakau dan tebu, akan tetapi di sini lebih dominan pada kopi dan kakao. 

Puslitkoka sendiri memiliki luas lahan sebesar 170 hektar dengan 3 pembagian fungsi lahan, yakni kantor, kebun percobaan dan usaha pembibitan. 

Kebun percobaan merupakan tempat uji coba riset, contoh riset yang dilakukan ialah cara pengurangan hama, mengembangkan varietas buah kakao maupun kopi yang unggul serta sebagai tempat konservasi dan wisata edukasi.

Setelah diberikan sedikit pemaparan terkait profil Puslitkoka, kami kembali menaiki bis terbuka untuk melanjutkan perjalanan ke tempat proses pengolahan kakao, mulai dari awal pemisahan antara biji kakao dan kulit buah, fermentasi hingga menjadi biji kakao yang dapat diolah menjadi berbagai macam olahan. 

Di sini pun kami mendapatkan ilmu penting bahwasanya tujuan dari adanya fermentasi dalam pengolahan biji kakao ialah untuk meningkatkan cita rasa kakao. 

Selain mengembangkan riset atau uji coba terhadap subjek langsung berupa tanaman kopi dan kakao, disini juga dilakukan uji coba dan riset mesin yang digunakan dalam proses pengolahan kopi dan kakao.

Biji kakao yang telah diproses masuk ke proses produksi, dimana biji kakao dari puslitkoka ini ternyata di ekspor ke negara-negara Eropa dan juga mengembangkan produk jadi sendiri seperti coklat batangan, hingga ke bubuk coklat yang siap menjadi minuman dalam bentuk kemasan. 

Selain itu kami juga mengintip dari luar pabrik proses pembuatan kopi. Proses produksi antara kopi dan kakao ternyatra lebih panjang proses kakao daripada kopi yang prosesnya cenderung lebih singkat.

Sebelum menutup perjalanan, kami menyempatkan mampir ke Outlet Kopi & Kakao sekedar membeli oleh-oleh dan menyegarkan dahaga dengan mebeli kopi setelah lelah berkeliling. 

Saya sendiri berkeliling melihat beragam produk asli Puslitkoka, yakni coklat batangan dari ukuran kecil hingga besar bahkan dalam bentuk kemasaan yang isinya banyak. 

Saya sendiri membeli coklat bubuk dengan varian rasa dark coklat serta kopi robusta dan coklat batangan untuk dijadikan oleh-oleh saat pulang nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun