Puslitkoka sendiri memiliki luas lahan sebesar 170 hektar dengan 3 pembagian fungsi lahan, yakni kantor, kebun percobaan dan usaha pembibitan.Â
Kebun percobaan merupakan tempat uji coba riset, contoh riset yang dilakukan ialah cara pengurangan hama, mengembangkan varietas buah kakao maupun kopi yang unggul serta sebagai tempat konservasi dan wisata edukasi.
Setelah diberikan sedikit pemaparan terkait profil Puslitkoka, kami kembali menaiki bis terbuka untuk melanjutkan perjalanan ke tempat proses pengolahan kakao, mulai dari awal pemisahan antara biji kakao dan kulit buah, fermentasi hingga menjadi biji kakao yang dapat diolah menjadi berbagai macam olahan.Â
Di sini pun kami mendapatkan ilmu penting bahwasanya tujuan dari adanya fermentasi dalam pengolahan biji kakao ialah untuk meningkatkan cita rasa kakao.Â
Selain mengembangkan riset atau uji coba terhadap subjek langsung berupa tanaman kopi dan kakao, disini juga dilakukan uji coba dan riset mesin yang digunakan dalam proses pengolahan kopi dan kakao.
Biji kakao yang telah diproses masuk ke proses produksi, dimana biji kakao dari puslitkoka ini ternyata di ekspor ke negara-negara Eropa dan juga mengembangkan produk jadi sendiri seperti coklat batangan, hingga ke bubuk coklat yang siap menjadi minuman dalam bentuk kemasan.Â
Selain itu kami juga mengintip dari luar pabrik proses pembuatan kopi. Proses produksi antara kopi dan kakao ternyatra lebih panjang proses kakao daripada kopi yang prosesnya cenderung lebih singkat.
Sebelum menutup perjalanan, kami menyempatkan mampir ke Outlet Kopi & Kakao sekedar membeli oleh-oleh dan menyegarkan dahaga dengan mebeli kopi setelah lelah berkeliling.Â
Saya sendiri berkeliling melihat beragam produk asli Puslitkoka, yakni coklat batangan dari ukuran kecil hingga besar bahkan dalam bentuk kemasaan yang isinya banyak.Â
Saya sendiri membeli coklat bubuk dengan varian rasa dark coklat serta kopi robusta dan coklat batangan untuk dijadikan oleh-oleh saat pulang nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H