Begundah benci merasuki hati
memolesi muka ini,
lepas sudah segala angan harapan
mimpi yang kian tercekam
tenggorokan kian tercekat
nekad kalap!!
hah tak lagi aku berandai-andai
luapan emosi bludaki diri
kalut segala keangkuhan yang bersembunyi
aku dahulu, sekarang dan nanti
mungkin kan selalu terasa sembab mata ini dibuatnya
sebab gerimis air mata memintaku kembali menelaahnya. . . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!