Begundah benci merasuki hati
memolesi muka ini,
lepas sudah segala angan harapan
mimpi yang kian tercekam
tenggorokan kian tercekat
nekad kalap!!
hah tak lagi aku berandai-andai
luapan emosi bludaki diri
kalut segala keangkuhan yang bersembunyi
aku dahulu, sekarang dan nanti
mungkin kan selalu terasa sembab mata ini dibuatnya
sebab gerimis air mata memintaku kembali menelaahnya. . . .
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!