Penyamaran yang tak disukai.
Hendak mendaki namun lutut tak ingin letih lagi.
Ternyata asa pun tak terpisahkan untuk selalu memberi arti meski terkadang dilupakan.
Pendakian untuk sebuah utopia harapan masih selalu ada sampai Sang Maha memintaku pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!