Best Practice Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning.
Best Practice disebut juga praktik baik adalah pengalaman terbaik tentang keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas profesinya. Guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah tentu memiliki banyak pengalaman yang berhasil mengatasi berbagai permasalahan pendidikan dalam menjalankan tugasnya. Pengalaman tersebut perlu dituangkan dalam sebuah tulisan yang dapat menginspirasi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tulisan ini kemudian disusun menjadi sebuah laporan best practice dengan format yang telah ditentukan.
Praktik baik didasarkan pada penguasaan substansi materi dan pedagogik yang teraplikasi di dalam kegiatan pembelajaran di kelas serta menghasilkan pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Selain itu juga berdasarkan penguasaan guru terhadap karakteristik peserta didik, sehingga guru dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada setiap individu sesuai dengan tugas perkembangan peserta didiknya.
Berikut LK 3.1 Menyusun Best Practice PPG Dalam Jabatan 2023 saya setelah melaksanakan PPL PPG di Universitas Pancasakti Tegal. Selain sebagai sarana refleksi diri saya selama pelaksanaan PPL PPG, juga semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian, khususnya guru yang memiliki masalah yang sama terkait kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA. Saya juga menerima masukan untuk best practice saya supaya lebih baik lagi. Terimakasih.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah kurangnya keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan rendahnya kemampuan literasi sains adalah sebagai berikut :
- Peserta didik kurang bersemangat mengikuti proses pembelajaran, pada saat proses pembelajaran peserta didik lebih banyak diam saat ditanya oleh guru karena tidak bisa menjawab atau tidak berani menjawab pertanyaan dari guru.
- Pembelajaran masih berpusat pada guru, hal ini membuat peserta didik kurang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, melainkan hanya diam mendengarkan penjelasan guru, sehingga peserta didik belum dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
- Sumber belajar yang digunakan belum melatih peserta didik untuk melakukan proses penyelidikan ilmiah secara utuh dalam proses pembelajarannya. Karena hanya terpaku pada buku paket. Sehingga kemampuan peserta didik dalam proses literasi sains belum berkembang.
- Siswa belum terbiasa melakukan penyelidikan individu atau kelompok, menyajikan hasil penyelidikan dan mempresentasekan di depan kelas
- Siswa jarang dihadapkan dengan penyajian soal-soal berbentuk literasi sains yang sangat ampuh untuk mengembangkan literasi siswa melalui teks bacaan, wacana sains atau deskripsi mengenai fenomena maupun dalam bentuk gambar, grafik, atau tabel.
- Media, model dan metode pembelajaran yang digunakan belum mempertimbangkan keunikan gaya belajar peserta didik, sehingga kurang menunjang keaktifan belajar siswa.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena sebagai refleksi dan media motivasi serta solusi khususnya bagi diri saya sendiri agar dapat melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif sesuai tuntutan pembelajaran abad 21 pada kegiatan pembelajaran berikutnya agar kemampuan literasi sains peserta didik dapat berkembang dengan baik.Â
Masalah yang saya alami mungkin juga terjadi pada rekan guru yang lain di luar sana. Oleh karena itu, harapan saya selain menjadi motivasi dan solusi bagi saya pribadi, saya juga ingin membagikan pengalaman baik ini agar dapat dijadikan motivasi sekaligus referensi bagi rekan rekan guru yang mengalami hal yang sama sehingga dapat memberikan dampak positif atau perubahan dalam inovasi terhadap kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di masa yang akan datang
Peran dan tanggungjawab saya sebagai guru :
- Melaksanakan pembelajaran yang lebih bermakna, menyenangkan dan inovatif sesuai tuntutan pembelajaran abad 21. Dengan menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk mengembangkan kemampuan literasi sains dan keaktifan pada peserta didik, agar pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik.
2. Memberikan fasilitas belajar melalui kegiatan mengidentifikasi masalah otentik (nyata), menalar/ menganalisa masalah, mengembangkan dan menyajikan hasil analisa, mengevaluasi masalah dan menarik kesimpulan dari berbagai sumber belajar yang akurat, sebagai cerminan bepikir kritis peserta didik yang dituangkan dalam LKPD, instrumen penilaian, bahan ajar dan media pembelajaran inovatif sebagai penunjang terlaksanya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
3. Melakukan refleksi dan evaluasi diri berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Tantangan yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
- Penggunaan metode dan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. perlu mengaitkan dengan permasalahan kontekstual yang ada dilingkungan terdekat peserta didik yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik.
- Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami siswa sehingga lebih fokus dan dapat berperan aktif dalam belajar.
- Penyusunan media dan bahan ajar harus lengkap sesuai dengan capaian kompetensi dan tujuan pembelajaran, berbasis TPACK, relevan dengan kehidupan nyata yang disajikan secara terpadu.
- Menumbuhkan minat belajar siswa dalam hal ini tujuannya yaitu meningkatkan keaktifan siswa dalam kegitan diskusi
- Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas
Berdasarkan tantangan-tantangan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi guru berkaitan dengan kompetensinya yaitu kemampuan pedagogik dan profesional, sedangkan dari siswa yaitu minat belajar.
Yang terlibat dalam proses pembelajaran ini yaitu Guru sebagai Fasilitator, Peserta didik sebagai sasaran tujuan untuk meningkatkan hasil belajar, Guru dan teman Sejawat yang ikut serta membantu terlaksananya kegitan rekcana aksi. Kepala sekolah berperan sebagai penanggung jawab dan pengarah serta penasihat pada saat pelaksanaan rencana aksi dari awal hingga akhir. Dosen dan Guru pamong sebagai pembimbing dan pemberi arahan dalam membuat perangkat pembelajaran untuk melaksanakan praktek
Langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:
- Penggunaan metode dan model pembelajaran
- * Strategi: Guru memilih menggunakan model pembelajaran PBL dengan diskusi dan tanya jawab.
- * Â Proses : Memahami sintaks model sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran serta materi yang akan dipelajari oleh siswa.
- Fase 1 : Orientasi Pada MasalahÂ
- Siswa Menyimak permasalahan yang disajikan dalam bentuk gambar foto lingkungan sekitar dan sekolah
- Â
- Fase 2 : Mengorganisasi Siswa untuk belajar
- Siswa dikelompokkan dalam 4-5 anggota dalam proses kegiatan penyelidikan
- Fase 3 : Guru membimbing penyelidikanÂ
- Pada fase ini guru berperan sebagai fasilitator, siswa melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk pada LKPD dan guru membantu mengarahkan jika peserta didik mengalami kesulitan
- Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karyaÂ
- Siswa mengembangkan hasil penyelidikan dengan. Selanjutnya hasil pengamatan dipresentasikan didepan kelas.
- Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi masalah Siswa kelompok lain menanggapi hasil presentasi dari salah satu kelompok, dan guru melakukan konfirmasi terkait hasil karya yang telah dipresentasikan
* Sumber daya/materi yang diperlukan: Guru yang memahami sintak model pembelajaran PBL dan metode yang digunakan dalam pembelajaran.
- Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa
- Strategi : Memilih media pembelajaran yang mudah dipahami siswa dengan memanfaatkan gambar, video Youtube yang sesuai dengan cakupan materi yang ditampilkan dalam bentuk slide powerpoint.
- Proses : Mencari gambar atau foto yang relevan dengan materi yang akan dipelajari siswa.
- Sumber daya/materi yang diperlukan: Kemampuan guru untuk menghubungkan keterkaitan gambar atau video yang akan ditampilkan dan dipelajari.
- Menumbuhkan minat belajar siswa
- Strategi : Melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada siswa dengan tahapan yang disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang dipilih dan direncanakan guru dalam Modul Ajar.
- Proses : Merencanakan kegiatan pembelajaran dalam pembelajaran dalam Modul Ajar sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih
- Sumber daya/materi yang diperlukan: Kemampuan guru dalam merencanakan dan mengorganisasikan setiap kegiatan yang menyenangkan bagi siswa agar siswa lebih termotivasi dan aktif sehingga hasil pembelajarannya meningkat.
- Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas
- Strategi: Memberi arahan dan motivasi kepada peserta didik agar menumbuhkan rasa percaya dirinya, dapat juga dengan menggunakan model real favorit mereka di lingkungan sekitar, televisi atau media lainnya. Sehingga memicu mereka tampil dan melatih rasa percaya dirinya.
- Proses: Mencari literatur cerita motivasi orang-orang hebat yang dapat menginspirasi peserta didik untuk mau tampil dengan penuh rasa percaya diri.
- Sumber daya/materi yang diperlukan: Kemampuan guru untuk menghubungkan keterkaitan gambar atau video yang akan ditampilkan dan dipelajari.
Dampak dari Pelaksanaan Aksi
- Penggunaan model pembelajaran PBL yang kegiatannya berpusat pada siswa, menjadikan siswa lebih aktif, mampu berpikir analitis dan kreatif dibandingkan dengan menggunakan model dan metode yang monoton
- Dampak dari penggunaan media seperti power point dan video pembelajaran dapat dikatakan efektif dan sudah dapat membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.
Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan, langkah-langkah yang diambil hasilnya efektif karena rata-rata hasil asesmen sumatif pada saat evaluasi pembelajaran adalah 82,2 dari skor maksimal 100. Dari hasil refleksi pembelajaran peserta didik memberikan respon yang baik dengan memberikan penilaian yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran menyenangkan, memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya dan berdiskusi, serta menampilkan hal batru yang sebelumnya belum pernah peserta didik temui. Hasil pengamatan kekatifan siswa dengan lembar pengamatan diskusi kelompok diperoleh rata-rata keaktifan kelas sebesar 73%.
Dalam proses pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan strategi tersebut, memberikan respon positif antara lain sebagai berikut:
1. Siswa merasa senang dengan proses pembelajaran yang berlangsung karena terlibat aktif dan kegiatannya menarik, menyenangkan dan mudah dipahami.
2. Secara keseluruhan telah mampu mengkondisikan kelas dengan baik dan memungkinkan siswa untuk terlibat aktif
3. Menurut rekan guru yang mengikuti dan membantu kegiatan pembelajaran ini, pembelajaran terlihat seru dan menyenangkan. Siswa sangat menikmati aktivitas pembelajaran, aktif dan tidak monoton dengan menggunakan bahan ajar dan media yang bervariasi
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan: Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan dari penguasaan guru terhadap model dan metode pembelajaran, media pembelajaran serta langkah-langkah implementasi dalam Modul Ajar yang telah dibuat.Â
Pembelajaran yang dapat diambil dari proses dan kegiatan yang telah dilakukan oleh guru, yang dapat menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan indikator materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Terlihat dari adanya ketercapaian keaktifan pada lembar diskusi dan lembar presentasi setelah peserta didik berkolaborasi dalam melaksanakan setiap tahapan aktivitas dalam LKPD.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah: kemampuan dan keterampilan seorang guru/pendidik hendaknya terus ditingkatkan. Mengingat bahwa ilmu pengetahuan itu bersifat dinamis senantiasa berubah seiring perkembangan zaman dan teknologi. Sehingga peluang keberhasilan pelaksaaan pembelajaran dan ketercapaian kompetensi lebih besar untuk mempersiapkan generasi emas yang mumpuni di zamannya dan mampu bersaing untuk mewujudkan Indonesia Maju baik dalam bidang pendidikan maupun bidang lainnya dalam kehidupan di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H